Selasa, Desember 16, 2025
29.1 C
Jakarta

22 Tahun Melantai di Bursa, Harga Saham BBRI Meroket 48 Kali Lipat

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI mencatatkan sejarah panjang di pasar modal tanah air. Sudah 22 tahun bank pelat merah ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003, harga saham BBRI melonjak drastis.

Kenaikannya mencapai sekitar 48 kali lipat dibandingkan harga saat IPO. Perhitungan ini sudah mempertimbangkan aksi korporasi berupa stock split dan rights issue selama dua dekade terakhir. Sebagai informasi, saat IPO BRI menawarkan 3,81 miliar saham dengan harga Rp 875 per lembar.

Saham BBRI menunjukkan tren pertumbuhan konsisten sejak resmi tercatat di bursa. Kapitalisasi pasar BRI bahkan menembus angka Rp 100 triliun hanya dalam empat tahun pertama. Momentum ini terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

Kepercayaan pasar terhadap BBRI semakin kuat. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp 200 triliun pada 2013. Angka ini kembali meningkat menjadi Rp 300 triliun pada 2015.

BRI juga melakukan dua kali pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Langkah ini diambil untuk memperkuat likuiditas serta memperluas basis investor. Stock split pertama dilakukan pada Januari 2011 dengan rasio 1:2.

Selanjutnya, stock split kedua dilaksanakan pada November 2017 dengan rasio 1:5. Tujuan utamanya agar harga saham menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel.

Memasuki awal 2020-an, tren penguatan saham BBRI masih terus berlanjut. Hal ini seiring dengan stabilitas kinerja fundamental perseroan. Kapitalisasi pasar BBRI kembali menguat dan berhasil menembus Rp 700 triliun pada 2022.

Performa positif ini bertahan sepanjang 2023. Saham BBRI bahkan sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high. Harga saham mencapai Rp 5.725 per lembar pada 28 Desember 2023. Kenaikan ini membuat kapitalisasi pasar BBRI berada di kisaran Rp 867 triliun.

Pergerakan harga saham memang diwarnai fluktuasi sepanjang tahun 2025. Kondisi ini terjadi akibat ketidakpastian global maupun domestik. Meski demikian, sejumlah analis menilai fundamental BRI tetap solid. Prospek jangka panjang perseroan pun dinilai masih positif.

Data per September 2025 menunjukkan kapitalisasi pasar BBRI tercatat sebesar Rp 591,1 triliun. Angka ini menempatkan BRI di peringkat 114 bank terbesar di dunia. BRI juga menduduki peringkat keempat di antara bank-bank terbesar di Asia Tenggara.

Corporate Secretary BRI, Dhanny menyampaikan pandangannya terkait pencapaian ini. Perjalanan lebih dari dua dekade BBRI di pasar modal menunjukkan konsistensi strategi bisnis. Transformasi berkelanjutan menjadi fondasi penting dalam memperkuat posisi BRI di industri keuangan nasional.

Capaian tersebut sekaligus menempatkan BRI sebagai perusahaan BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Dhanny menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah.

“Menginjak usia ke-130 tahun, BRI terus menciptakan value dari aspek ekonomi dan bisnis, seperti pertumbuhan laba dan aset yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan dividen serta kenaikan nilai saham, sehingga memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutupnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Bangun Kosambi (CBDK) Bentuk Entitas Anak Baru Samudra Mega Utama

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) bersama...

Januari 2026, TBS Energi (TOBA) Rilis Obligasi Rp500 Miliar, Dananya Untuk Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) berencana...

Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Lakukan Transaksi Afiliasi US$93,415 Juta

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direksi Medco LNG Indonesia (MLI), dan Direksi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru