Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Ramal Pasar Obligasi Stabil di Semester II, Mirae Asset: Waktunya Trading SBN Jangka Pendek!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meramakan harga pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor menengah-pendek (2 tahun-5 tahun) dapat menguat dalam waktu dekat, mengingat kondisi fluktuatif di pasar surat utang saat ini.

Menurut Karinska Bella Priyatno, Analis Pendapatan Tetap Mirae Asset, harga SBN tenor pendek diproyeksikan masih akan berfluktuasi dengan tingkat imbal hasil (yield) berkisar antara 6,2%-6,35%. Ini memberikan peluang bagi pelaku pasar untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi tersebut.

“Hingga akhir kuartal pertama tahun ini, terlihat bahwa pasar lebih fokus pada seri tenor menengah dan pendek, terutama seri-seri FR0101, FR0100, PBS030, PBS032, SPN, dan SPSN,” ujar Bella dalam Media Day March 2024, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Bella menyatakan, pergerakan harga dan yield obligasi memiliki hubungan yang berlawanan, dimana jika harga naik maka yield akan turun, dan sebaliknya. Yield menjadi acuan bagi keuntungan investor karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Selama awal tahun ini, lanjut dia, instrumen pendapatan tetap tenor menengah-pendek tetap menjadi pilihan utama bagi pelaku pasar. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas dan fluktuasi yang lebih tinggi dari tenor tersebut dibandingkan dengan tenor yang lebih panjang.

Bella juga mengungkapkan bahwa saat ini, investor lebih memilih instrumen obligasi tenor pendek dan memanfaatkan jadwal jatuh tempo yang sudah dekat untuk mengelola risiko dengan lebih baik.

Menurut Bella, fluktuasi pasar instrumen pendapatan tetap saat ini masih sangat dipengaruhi oleh data makroekonomi, terutama dari AS. Namun, kemungkinan penurunan suku bunga global dan domestik tetap menjadi tema utama tahun ini.

Bella mengemukakan, meskipun suku bunga global masih tinggi, hal ini tidak mengurangi daya tarik dari Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia. Tingkat imbal hasil (yield) real dari SBN Indonesia tenor 10 tahun yang berada di kisaran 3,9% masih cukup menarik. Faktor utama yang memengaruhi hal ini adalah tingkat inflasi yang terjaga stabil, yang tercatat sebesar 2,75% pada bulan Februari. Ini berarti real yield SBN Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, China, dan India. Saat ini, selisih (spread) antara SBN tenor 10 tahun dengan Obligasi AS (US Treasury) tenor 10 tahun sudah menyempit, sebesar 236 basis poin (bps). Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Sempitnya selisih yield antara kedua instrumen tersebut menunjukkan bahwa pelaku pasar cukup bijaksana dalam memilih obligasi asal Indonesia dibandingkan dengan obligasi dari negara-negara lain. Tenor 10 tahun menjadi salah satu tolok ukur utama di pasar obligasi, bersama dengan tenor 5 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun.

“Harga obligasi pemerintah tenor 10 tahun bisa naik, sehingga yield saat ini yang ada di 6,5%-6,7%, nanti untuk akhir semester II/2024 akan bisa turun ke 6%,” imbuhnya.

Rully Arya Wisnubroto, Chief Economist Mirae Asset, menegaskan bahwa keyakinan terhadap pasar obligasi tidak terlepas dari kondisi ekonomi Indonesia yang masih menunjukkan ketahanan (resilient), meskipun dihadapkan pada situasi yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Dia menyatakan, ada beberapa tantangan di masa depan seperti suku bunga yang masih tinggi dan tren inflasi pangan yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan pokok.

Dalam acara Media Day tersebut, turut hadir Nita Amalia, sebagai Head of Fixed Income, bersama dengan Rizkia Darmawan, sebagai Research Analyst.

Artikel Terkait

Berlanjut! Pengendali Buang Lagi 1,49% Saham DEWA di Harga Bawah, Kantongi Cuan Segini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Aksi jual saham PT Dharma Henwa...

Adi Sarana Suntik Modal Anak Usaha Menjadi Rp29,6 Miliar, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA),...

IHSG Kembali Turun 0,18% ke 7.490,183 Dipicu DCII, BMRI, TLKM, CDIA dan CUAN

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru