STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street melemah tajam pada penutupan perdagangan Kamis (18/7/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (19/7/2024) WIB. Indeks utama tertekan oleh aksi jual besar-besaran di sektor teknologi dan pengambilan keuntungan dari kenaikan baru-baru ini.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ambruk 533,06 poin atau 1,29% menjadi 40.665,02. Setali tiga uang, Indeks S&P 500 (SPX), merosot 43,68 poin atau 0,78% mencapai 5.544,59. Nasib serupa juga menimpa Indeks komposit Nasdaq (IXIC), yang didominasi oleh saham teknologi, longsor 125,68 poin atau 0,70% menyentuh 17.871,22.
Aksi jual ini merupakan lanjutan dari tren penurunan saham teknologi yang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Penurunan ini didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Harapan penurunan suku bunga ini menguntungkan saham-saham berkapitalisasi kecil dan siklikal. Namun, saham-saham tersebut juga ikut turun setelah mengalami kenaikan signifikan sebelumnya.
Hari Rabu menjadi puncak dari penurunan saham teknologi, dengan Nasdaq mencatat kinerja harian terburuk sejak Desember 2022. Pada hari yang sama, Nasdaq juga mencatat kerugian harian lebih dari 2,5% untuk pertama kalinya sejak 2001, sementara Dow Jones justru mencatat kenaikan.
Namun, penurunan pada hari Kamis tidak hanya terjadi di sektor teknologi. Sepuluh dari sebelas sektor dalam S&P 500 mengalami kemerosotan, dan sembilan dari sepuluh anggota Dow juga mencatat kerugian. Bahkan, Russell 2000 yang berfokus pada saham berkapitalisasi kecil, melorot sekitar 1,9% meskipun ada ekspektasi penurunan suku bunga.
“Ini adalah pengambilan keuntungan,” kata Keith Buchanan, manajer portofolio senior di Globalt Investments. “Saya agak meringis jika pengambilan keuntungan terjadi lima hari setelah perdagangan, tetapi ini menunjukkan besarnya rotasi yang kita lihat.”
Meskipun mengalami penurunan pada hari Kamis, Russell 2000 masih melonjak 3,5% dalam lima hari perdagangan terakhir. Sebaliknya, Nasdaq telah merosot sekitar 2,3%.