STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba sebesar Rp434,46 miliar (Rp58 per saham) pada Januari-Juni 2024, meroket 2.569,6% jika dibandingkan Rp16,26 miliar ( Rp2 per saham) pada periode sama 2023.
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2024 yang diumumkan, Rabu (31/7/2024), pendapatan emiten produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran itu meningkat 14,06% menjadi Rp5,21 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp4,56 triliun pada Januari-Juni 2023.
Pendapatan TINS pada enam bulan pertama 2024 didominasi penjualan logam timah yakni sebesar Rp4,02 triliun atau sekitar 77,28%. Adapun produk tin chemical menyumbang Rp585,02 miliar (11,22%), batubara sebesar Rp292 miliar, tin solder Rp131 miliar, real estat sebesar Rp129,17 miliar dan lainnya.
Beban pokok pendapatan TINS turun 3,94% jadi Rp3,99 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp4,16 triliun pada Januari-Juni 2023. Ini mendorong laba kotor emiten beraset Rp13,25 triliun per Juni 2024 itu melonjak 198,17% menjadi Rp1,21 triliun pada Januari-Juni 2024 dibanding Rp407,15 miliar pada Januari-Juni 2023.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, emiten BUMN produsen logam timah itu mencatat laba sebelum pajak Rp640,36 miliar pada Januari-Juni 2024, melejit 1.406% dibanding  Rp42,52 miliar pada Januari-Juni 2023. (konrad)