STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) cenderung membaik, setidaknya pada enam bulan pertama 2024. Pulihnya kinerja Perseroan tidak lepas dari keras manajemen Perseroan untuk membenahi keuangan . Hal ini tampak dari pendapatan bersih DGNS yang berhasil tumbuh cukup baik. Alhasil, Perseroan pun mampu melaba pada bulan pertama 2024.
Emiten yang bergerak di bidang laboratorium klinis itu berbalik untung sebesar Rp1,15 miliar pada semester I 2024. Padahal, di periode yang sama tahun 2023, emiten dengan kode saham DGNS itu masih menderita kerugian Rp7,73 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2024 yang diumumkan Jumat (30/8/2024), pendapatan bersih DGNS tumbuh 13,8% menjadi Rp81,04 miliar pada semester I 2024, dari Rp71,21 miliar pada periode sama tahun 2023.
Beban pokok pendapatan DGNS naik 5,47% jadi Rp45 miliar pada semester I 2024, dari Rp42,66 miliar pada semester I 2023. Namun, Laba kotor DGNS tumbuh 26,27% menjadi Rp36,04 miliar, dari Rp28,54 miliar pada semester I 2023.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, emiten di bidang laboratorium klinis beraset Rp290,33 miliar per Juni 2024 itu mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp48,9 juta pada semester I 2024 . Pada periode sama 2023, DGNS menderita rugi sebelum pajak Rp7,79 miliar.
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) adalah bagian dari BMHS (Bundamedik Healthcare System), penyedia layanan kesehatan dengan teknologi medis modern untuk masalah kesehatan ibu dan anak. Diagnos menawarkan beberapa produk dan layanan: laboratorium klinis, laboratorium genomik, dan Homecare Diagnos. Saat ini Laboratorium Klinik Diagnos tersedia di 11 lokasi, seperti RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda Depok, Diagnos Padang, Diagnos Denpasar, dan Diagnos Makassar. (konrad)