STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali mencatat sejarah pada penutupan perdagangan hari Jumat (8/11/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (9/11/2024) WIB. Dow Jones Industrial Average pertama kalinya menembus angka psikologis 44.000.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York meroket 259,65 poin atau 0,59% di level 43.988,99. Berbanding lurus, indeks S&P 500 (SPX) mencatat kenaikan sebesar 22,44 poin atau 0,38% mencapai 5.995,54. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, juga meroket 17,32 poin atau 0,09%, menyentuh 19.286,78.
Pekan lalu, kinerja ketiga indeks utama sangat impresif. S&P 500 tercatat naik 4,66%, sedangkan DJIA menguat 4,61%. Nasdaq bahkan lebih unggul dengan kenaikan mingguan sebesar 5,74%. Indeks Russell 2000, yang mewakili saham-saham berkapitalisasi kecil, juga naik pesat sebesar 8,57%.
Para analis menilai euforia pasar ini dipicu oleh ekspektasi kebijakan pro-pertumbuhan dari Presiden terpilih Donald Trump, khususnya untuk usaha kecil. “Pasar begitu antusias dengan kebijakan Trump yang bisa memacu pertumbuhan domestik dan deregulasi yang lebih longgar dibanding pemerintahan sebelumnya,” ungkap Venu Krishna, analis dari Barclays.
Namun, optimisme ini disertai kehati-hatian. Lonjakan tajam setelah pemilu telah mendorong beberapa indeks ke wilayah ‘jenuh beli’. Banyak investor mengharapkan pemerintahan Partai Republik akan mengurangi regulasi, memangkas pajak, serta mendukung merger dan akuisisi. Meski begitu, kekhawatiran tentang defisit anggaran yang berpotensi meningkatkan inflasi tetap ada.
Sejumlah saham terkait Trump turut naik. Tesla, yang CEO-nya Elon Musk dekat dengan Trump, melesat 8,2% hingga nilai kapitalisasinya menembus US$1 triliun. Saham teknologi keamanan Axon Enterprises melonjak 28% setelah perusahaan meningkatkan panduan pendapatan tahunannya. Saham Trump Media pun naik 15% setelah Trump menyatakan tidak akan menjual sahamnya di perusahaan media sosial tersebut.
Keputusan Federal Reserve yang menurunkan suku bunga 0,25% pada Kamis lalu juga menambah angin segar bagi pasar. Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan keyakinannya pada kekuatan ekonomi saat ini, yang turut meningkatkan kepercayaan investor.
Meski demikian, beberapa analis mengingatkan agar tetap berhati-hati. “Ketika semuanya terlihat baik, biasanya kita bertanya-tanya, apa yang mungkin mengganggu pasar selanjutnya?” kata Keith Lerner, Co-Chief Investment Officer di Truist Wealth. Ia menyarankan investor bersiap menghadapi potensi fluktuasi di masa depan, meski tren naik masih kuat.