STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia terbang tinggi hingga mencetak rekor baru pada penutupan perdagangan hari Jumat (22/11/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (23/11/2024) WIB. Harga logam mulia ini melesat hingga menembus 2.700 US$ per ounce. Ini menjadi pencapaian tertinggi dalam dua minggu terakhir dan membuka peluang kinerja mingguan terbaik dalam hampir dua tahun.
Mengutip CNBC International, emas spot tercatat naik 1,5% menjadi 2.709,24 US$ per ounce. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga naik 1,4% menjadi 2.712,20 US$. Lonjakan ini terjadi karena meningkatnya permintaan aset safe-haven di tengah ketegangan geopolitik. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang melemah juga ikut memengaruhi.
Alex Ebkarian, Chief Operating Officer Allegiance Gold, menyebut konflik Rusia-Ukraina sebagai faktor utama. “Risiko konflik Rusia-AS yang semakin nyata mendorong daya tarik emas sebagai aset aman,” jelasnya.
Emas naik lebih dari 5,7% sepanjang pekan ini. Kenaikan ini menjadi yang terbaik sejak Maret 2023, saat krisis perbankan global membuat aset pelindung nilai melonjak.
Konflik Rusia-Ukraina yang kian intensif juga menjadi pemicu utama. Dalam sepekan, harga emas melonjak lebih dari 170 US$, dari posisi terendah 2.536,71 US$.
Emas cenderung diminati saat terjadi ketegangan geopolitik, risiko ekonomi, atau saat suku bunga rendah. Meski dolar AS mencapai level tertinggi dalam dua tahun, harga emas tetap menunjukkan penguatan.
Ekspektasi penurunan suku bunga AS kini semakin kecil. Peluangnya hanya 53%, jauh menurun dari 82,5% pada pekan sebelumnya.
Beberapa pejabat Federal Reserve menyampaikan kekhawatiran tentang inflasi. Sebagian mendorong kehati-hatian, sementara lainnya tetap mendukung pemangkasan suku bunga.
Logam mulia lainnya juga mengalami perubahan harga. Perak naik 1,5% menjadi 31,24 US$ per ounce. Platinum menguat 0,6% ke 964,36 US$. Sementara itu, palladium turun 1,4% menjadi 1.015,00 US$.
Analis memperkirakan harga emas akan terus menguat. Level 2.750 US$ diprediksi bisa dicapai pada pertengahan Desember. Ini bisa menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk mempertimbangkan investasi di logam mulia.