STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS kembali menguat pada penutupan perdagangan hari Senin (2/12/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (3/12/2024) WIB. Sebaliknya, euro melemah tajam di tengah krisis politik di Prancis.
Mengutip CNBC International, nilai tukar euro turun 1% menjadi US$1,0469, mencatat penurunan harian terbesar sejak awal November.
Kenaikan dolar didukung oleh data manufaktur AS yang melampaui ekspektasi. Laporan dari Institute for Supply Management (ISM) dan S&P Global menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada November. Pesanan baru naik untuk pertama kalinya dalam delapan bulan terakhir.
Indeks dolar AS naik 0,6% ke level 106,71, menunjukkan dominasinya terhadap mata uang utama lainnya. Pernyataan Presiden terpilih Donald Trump juga memberi dorongan tambahan. Trump menegaskan bahwa negara-negara BRICS tidak boleh mendukung mata uang selain dolar.
Di sisi lain, krisis politik di Prancis memicu kekhawatiran pasar. Partai sayap kanan National Rally yang dipimpin Marine Le Pen mengancam mendukung mosi tidak percaya jika tuntutan anggaran mereka tidak dipenuhi. Ketegangan ini membuat premi obligasi pemerintah Prancis terhadap Jerman naik ke 87,3 basis poin, mendekati level tertinggi sejak krisis utang zona euro 2012.
Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar di Corpay, mengatakan tekanan pada euro lebih banyak disebabkan oleh ketidakstabilan politik di Prancis. “Ini bukan pengulangan krisis euro, tapi mencerminkan tantangan ekonomi yang semakin memburuk di Prancis,” ujarnya.
Sementara itu, dari Asia, yuan China melemah ke level terendah empat setengah bulan di angka 7,2871 per dolar AS. Yen Jepang juga turun tipis 0,1% menjadi 149,87 per dolar setelah mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Juli.
Perhatian pasar kini tertuju pada laporan tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat. Data ini diperkirakan menunjukkan kenaikan 195.000 pekerjaan pada November, dengan tingkat pengangguran sedikit naik menjadi 4,2%. Hasil ini dapat memengaruhi keputusan Federal Reserve terkait suku bunga pada 18 Desember mendatang.