Jumat, September 26, 2025
31.9 C
Jakarta

Maruarar Sirait Apresiasi Peran BTN di Sektor Perumahan Nasional

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mendapat tugas sebagai penyelenggara KPR pada 29 Januari 1974 dari Menteri Keuangan saat itu, Ali Wardhana. Tugas ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin menggalakkan pembangunan rumah untuk rakyat. Penyaluran KPR pertama dilakukan BTN pada 10 Desember 1976 dengan nilai total Rp38 juta. Dana tersebut digunakan untuk membiayai 17 unit rumah, yaitu sembilan unit di Semarang, Jawa Tengah, dan delapan unit di Surabaya, Jawa Timur. Program ini merupakan hasil kolaborasi BTN dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) serta pelaku industri properti.

Sejak itu, BTN terus berkomitmen menyalurkan KPR. Saat ini, lebih dari 90% portofolio kredit BTN adalah kredit perumahan. BTN juga memimpin pasar KPR di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai sekitar 40% secara nasional. Program KPR BTN memberikan dampak besar, mendukung 185 sub-sektor ekonomi, dan bekerja sama dengan lebih dari 7.000 mitra pengembang perumahan.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menegaskan bahwa BTN mendukung penuh Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan menyediakan rumah yang layak bagi masyarakat di pedesaan hingga perkotaan.

“Program 3 Juta Rumah akan membantu menurunkan angka kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Langkah ini penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju dengan masyarakat yang lebih sejahtera, sesuai visi Indonesia Emas 2045,” ujar Nixon.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyampaikan apresiasi atas peran BTN sebagai bank penyalur KPR sejak 1976. Ia memuji kontribusi BTN dalam mendukung sektor perumahan nasional, terutama bagi masyarakat kecil.

“Saya apresiasi BTN karena telah menguasai 40% market share KPR, khususnya untuk masyarakat kecil di Indonesia. Saya doakan, tahun depan bisa naik menjadi 50% atau bahkan 60%, karena harus ada progres,” ujar Maruarar.

Selain itu, BTN juga dinilai berhasil membuka akses KPR bagi sektor informal. Maruarar menyebut hampir 10% dari total penyaluran KPR BTN kini diberikan kepada masyarakat di sektor ini. “Tiga hari lalu, saat Akad KPR Massal BTN di Serang, saya bertemu pedagang bakso, pedagang sayur, dan pegawai minimarket yang bisa punya rumah berkat jasa BTN. Ini adalah harapan nyata bagi rakyat kecil,” kata Maruarar.

Peran BTN dalam membantu kaum milenial dan Gen Z memiliki rumah juga mendapat pujian. Menurut Maruarar, hal ini memberikan harapan besar bagi generasi muda agar bisa memiliki rumah di usia sekitar 30 tahun. “Ini langkah baru yang menunjukkan bahwa negara hadir bagi anak muda dan kelompok informal,” tambahnya.

BTN juga diapresiasi karena berperan aktif memberikan edukasi kepada para pengembang dari berbagai asosiasi, seperti REI, APERSI, dan Himperra. “Kami berharap para pengembang semakin sukses dan terus maju dalam menjalankan usahanya,” tutur Maruarar.

Tidak hanya itu, BTN turut membina anak muda di daerah untuk menjadi pengembang perumahan. Maruarar menceritakan pengalamannya bertemu seorang pengembang muda bernama Wawan di Serang, Banten. “Wawan, yang masih sangat muda, mampu membangun ribuan rumah dalam setahun. Ini bukti adanya pemerataan dan distribusi pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujar Maruarar.

Ia menegaskan pentingnya mendukung inisiatif seperti ini untuk memastikan pemerataan ekonomi dan pembangunan perumahan di seluruh wilayah Indonesia.

Selain Menteri Ara, para pengembang selaku pemangku kepentingan di sektor perumahan turut memberikan apresiasinya terhadap BTN yang telah menjadi mitra kerja erat dalam memenuhi kebutuhan perumahan rakyat.

Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto, mengatakan bahwa sejak 1976, BTN telah memberikan manfaat hunian yang layak dan terjangkau kepada jutaan masyarakat Indonesia, khususnya yang berpenghasilan rendah.

“Saat ini, BTN sudah berkembang menjadi bank yang menjadi partner bagi siapapun dan memberikan kontribusi berupa akses kepada masyarakat untuk mudah memiliki rumah. Kami di REI sangat terbantu, serta selalu berinteraksi dan bekerja sama dengan baik bersama BTN. Kami mengucapkan selamat ulang tahun KPR BTN yang ke-48 kepada BTN. Semoga BTN menjadi bank yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” ucap Joko.

Pada kesempatan yang sama,Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPP APERSI) Junaidi Abdillah mengapresiasi BTN yang telah bekerja keras selama 48 tahun membuka akses pembiayaan bagi masyarakat untuk dapat memiliki hunian yang layak dan terjangkau.

“APERSI selaku pengembang perumahan dan permukiman di Indonesia mendukung komitmen BTN untuk meningkatkan penyaluran KPR bagi masyarakat, termasuk mereka yang berpenghasilan rendah, agar sektor perumahan dapat semakin signifikan menggerakkan perekonomian dan memberikan perbaikan kesejahteraan bagi masyarakat banyak. Kami berharap kerja sama yang telah terbangun selama ini dengan BTN dapat terus dilanjutkan dan memberikan dampak positif bagi sektor perumahan nasional,” tutur Junaidi.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pertimbangan Pusat Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono mengatakan bahwa BTN selama ini telah menjadi mitra erat Himperra dalam mendukung program pemerintah untuk pembangunan perumahan rakyat. Menurut Ari, BTN berperan penting dalam penyediaan akses pembiayaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah sehingga mereka dapat memiliki rumah layak huni dan terjangkau.

“Himperra mengucapkan selamat kepada BTN, yang telah konsisten memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat melalui penyaluran KPR selama 48 tahun. Pencapaian tersebut harus diapresiasi karena merupakan bukti solidnya BTN sebagai bank pemimpin KPR di perbankan nasional. Himperra berharap dapat terus berkolaborasi bersama BTN dalam mendukung program perumahan rakyat, karena baik Himperra maupun BTN memiliki cita-cita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kepemilikan rumah,” tutur Ari

Artikel Terkait

Agustus 2025: PMI Indonesia Capai 51,5, Neraca Dagang RI Cetak Surplus Jumbo US$5,3 Miliar 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perekonomian global menunjukkan tanda perbaikan di...

APBN Agustus 2025: Pendapatan Negara Rp1.638 Triliun, Defisit Rp321,6 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kementerian Keuangan melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan...

Prabowo dan PM Kanada Sepakat Perkuat Kerja Sama Dagang hingga Pertahanan

STOCKWATCH.ID (OTTAWA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru