Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Bursa Eropa Tertekan! Saham Canal+ Terjun Bebas di Debut Perdana

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan perdagangan hari Senin (16/12/2024) waktu setempat.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham di seluruh Eropa, tercatat turun tipis 0,14%. Sebagian besar sektor berada di zona merah. Saham otomotif menjadi yang paling terpukul, turun hingga 3%. Saham Stellantis bahkan anjlok 4,6%. Penurunan ini terjadi setelah CEO Carlos Tavares mundur mendadak.

Indeks utama lainnya juga melemah. CAC 40 Prancis turun 0,71% ke level 7.357,08. Penurunan ini terjadi setelah Moody’s menurunkan peringkat kredit Prancis dari Aa2 menjadi Aa3. Situasi diperburuk oleh kondisi politik yang tidak stabil. Francois Bayrou baru saja diangkat sebagai Perdana Menteri keempat tahun ini.

Di Inggris, indeks FTSE 100 melemah 0,46% ke 8.262,05. Indeks DAX Jerman turun 0,45% ke 20.313,81. FTSE MIB Italia juga turun 0,43% ke 34.740,25. Namun, indeks IBEX 35 Spanyol berhasil naik 0,23% ke 11.778,6.

Investor juga menyoroti debut tiga perusahaan media Prancis. Ketiga perusahaan itu adalah Canal+, Louis Hachette Group, dan Havas. Saham induk mereka, Vivendi, naik tajam 41,7%. Kenaikan ini terjadi setelah pemegang saham menyetujui pemisahan ketiga perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan valuasi masing-masing perusahaan.

Namun, debut saham Canal+ di Bursa Efek London tidak berjalan mulus. Sahamnya merosot hingga 22% pada penutupan sesi. CEO Canal+, Maxime Saada, menyebut keputusan pencatatan saham di London adalah bagian dari strategi ekspansi. “Kami ingin menargetkan pertumbuhan di pasar berbahasa Inggris. Banyak properti penting kami juga berada di Inggris,” katanya.

Saham Louis Hachette Group justru melonjak 23% di Paris. Sementara itu, saham Havas mencatatkan kenaikan tipis 1,7% di Amsterdam, meski sempat lebih tinggi di awal perdagangan.

Fokus pasar kini beralih ke pertemuan Federal Reserve AS pada 18 Desember. Berdasarkan alat CME Fedwatch, ada kemungkinan 96% suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin. Di sisi lain, Bank of England juga akan mengadakan pertemuan pada 19 Desember. Meski begitu, peluang pemangkasan suku bunga tahun ini kecil.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru