Jumat, Agustus 8, 2025
29.1 C
Jakarta

Dolar AS Terkoreksi Setelah Capai Puncak Tertinggi Dalam Dua Tahun, Namun Masih Berpotensi Menguat

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS mengalami sedikit penurunan pada penutupan perdagangan Kamis (19/12/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (20/12/2024) WIB, setelah mencapai level tertinggi dalam dua tahun sebelumnya. Meski mengalami koreksi, dolar AS masih berpotensi menguat. Hal ini terutama dipicu oleh sinyal dari Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang menyatakan akan memangkas suku bunga lebih hati-hati pada 2025.

Mengutip CNBC International, indeks dolar AS turun 0,23%. Sebelumnya, dolar AS sempat melonjak lebih dari 1% pada Rabu, mencapai level 108,25, yang merupakan titik tertinggi sejak November 2022.

Penguatan dolar pada Rabu lalu didorong oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang tumbuh 3,1% pada kuartal ketiga 2024. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang hanya 3%. Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi AS lebih kuat dari perkiraan.

Selain itu, klaim tunjangan pengangguran yang turun menjadi 220.000 klaim pada pekan lalu juga menguatkan pandangan bahwa ekonomi AS tetap solid.

“Data ekonomi ini semakin memperkuat sikap hati-hati Fed dalam memangkas suku bunga lebih cepat,” ujar Vassili Serebriakov, ahli strategi FX di UBS, New York.

Meski sempat ada penurunan setelah keputusan Fed yang mengarah pada kenaikan imbal hasil, sebagian besar mata uang global berhasil bangkit pada Kamis. Volatilitas pasar dan volume perdagangan yang rendah menjelang liburan turut mempengaruhi pergerakan ini.

Sementara itu, yen Jepang terdepresiasi setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Yen jatuh 1,51% terhadap dolar AS, mencapai level terendah sejak Juli 2024.

“Keputusan BOJ dan sikap hawkish Fed menjadi faktor utama penguatan dolar,” kata Serebriakov.

Euro, yang sempat jatuh 1,34% pada Rabu, berhasil pulih sedikit dengan kenaikan 0,48% menjadi US$1,0402. Sterling juga naik tipis 0,16% ke level US$1,2593 setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya.

Meski beberapa mata uang global menunjukkan pemulihan, beberapa mata uang lainnya seperti dolar Kanada dan won Korea Selatan masih tertekan. Dolar Kanada turun tajam ke level terendah dalam lebih dari empat tahun, sementara won Korea Selatan terdepresiasi ke level terlemah dalam 15 tahun terakhir.

Pasar masih sangat dipengaruhi oleh keputusan bank sentral yang mendukung penguatan dolar. “Kami melihat penyesuaian ekspektasi pasar yang akan mendukung penguatan dolar dalam beberapa bulan ke depan,” kata Nick Rees, analis pasar FX senior di Monex Europe.

Artikel Terkait

Bocoran Kinerja BTN Semester I 2025, Laporan Keuangan Dirilis Sebelum Akhir Bulan!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru