Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Bursa Eropa Meroket, Saham Novo Nordisk Pimpin Kenaikan!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa mencatat kenaikan pada perdagangan Selasa (24/12/2024) waktu setempat.

Mengutip CNBC International, bursa saham Eropa mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (24/12/2024) waktu setempat. Indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, naik 0,2%. Kenaikan ini didorong oleh sektor teknologi yang mengikuti tren positif Wall Street sehari sebelumnya.

Indeks FTSE 100 di London naik 0,42% ke level 8.136,99, sementara indeks CAC 40 di Prancis mencatatkan kenaikan 0,14% menjadi 7.282,69. Saham teknologi menjadi penggerak utama di kedua indeks tersebut.

Selain itu, indeks BEL 20 Belgia menguat 0,54% menjadi 4.246,05, dan indeks SMI Swiss naik 0,91% ke 11.488,28. Indeks lainnya juga mencatatkan penguatan. AEX Belanda naik 0,46%, dan PSI20 Portugal naik 0,32%. Sementara itu, indeks HEX Finlandia hanya mencatatkan kenaikan tipis 0,01% ke 9.326,85.

Namun, tidak semua pasar saham mencatatkan hasil positif. Indeks DAX di Jerman terkoreksi 0,18% menjadi 19.848,77. Indeks FTSE MIB Italia juga turun tipis 0,08% ke 33.739,9, sementara indeks OMXS30 Swedia melemah 0,19% ke 2.469,87.

Saham Novo Nordisk menjadi sorotan utama. Saham perusahaan farmasi asal Denmark ini melonjak 5,7%. “Kinerja saham kami mencerminkan kepercayaan pasar setelah hasil uji coba sebelumnya,” ungkap perwakilan Novo Nordisk. Kenaikan ini menjadikan Novo Nordisk sebagai penggerak utama di indeks Stoxx 600.

Di sisi lain, AstraZeneca membuat keputusan besar dengan menarik aplikasi pemasaran obat kanker paru-paru, datopotamab deruxtecan, di Uni Eropa. “Keputusan ini diambil berdasarkan masukan yang kami terima,” ujar juru bicara AstraZeneca. Meskipun demikian, saham AstraZeneca tetap stabil dengan kenaikan tipis 0,1%.

Di sektor pertambangan, Anglo American menghadapi tekanan besar setelah tuntutan lingkungan yang dihadapi di Chile. Potensi denda yang bisa mencapai US$17 miliar, namun sahamnya tetap naik 2%. Kenaikan ini didorong oleh optimisme pasar atas rencana Cina untuk menerbitkan obligasi negara senilai 3 triliun yuan (sekitar US$411 miliar) pada 2025.

Sementara itu, saham Vistry Group mengalami penurunan tajam hingga 16%. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan pengembang properti asal Inggris ini memangkas proyeksi laba sebelum pajak sebesar £50 juta menjadi sekitar £250 juta akibat penundaan transaksi akhir tahun.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru