Rabu, Desember 3, 2025
33.1 C
Jakarta

Toba Pulp Lestari Hentikan Sementara Pabrik Pulp, Ini Penyebabnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) mengumumkan, pihaknya telah menghentikan sementara operasional pabrik pulp Perseroan sejak 29 November 2024 sampai dengan 11 Mei 2025. Langkah penghentian ini dilakukan bukan disebabkan oleh kegiatan rutin Perseroan.

Direksi INRU dalam pengumuman tertulis di Jakarta, Senin (30/12/2024) mengemukakan, penghentian sementara aktivitas operasi pabrik pulp karena berkurangnya pasokan bahan baku (kayu) dari sebagian wilayah kegiatan operasional Perseroan. “Ini akibat adanya klaim-klaim tanah yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di wilayah operasional PBPH Perseroan,” tulis Direksi.

Menurut Direksi INRU, dampak dari penghentian sementara operasional pabrik pulp  terhadap keuangan Perseroan adalah berkurangnya penghasilan akibat hilangnya hasil produksi selama penghentian sementara pabrik tersebut.

Selain itu, papar Direksi, dampak terhadap ekonomi sekitar yakni menurunnya perekonomian lokal di sekitar operasional pabrik, terutama di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Namun, tidak ada dampak hukum ataupun kelangsungan usaha Perseroan akibat penghentian sementara pabrik.

Sekedar informasi, hingga kuartal III 2024, INRU masih mencatat kerugian sebesar US$2,12 juta, turun 86,30% dari rugi US$15,47 juta pada kuartal III 2023.  Meski merugi, penjualan bersih emiten beraset US$480,36 juta per September 2024 itu tumbuh 16,42% jadi US$83,68 juta pada kuartal III 2024, dari US$71,88 juta.

PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1983 dan bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan bubur kertas, bahan kimia dasar, produk kayu, serta pengembangan konsesi hutan tanaman industri. Perseroan mulai melakukan operasi komersial dimulai pada bulan April 1989. Produk perusahaan dipasarkan di dalam negeri dan internasional. (konrad)

- Advertisement -

Artikel Terkait

Saham UNVR, TLKM, BUMI, DEWA, RAJA dan RATU Dorong IHSG Sesi I ke 8.635,110, Naik 0,21%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham...

DPR Dorong Batas Minimum Saham Publik 30%, OJK Minta Insentif Pajak

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Komisi XI DPR RI menggelar rapat...

Anak Usaha Bahtera Bumi Raya (PGJO) Dapat Pinjaman Rp100 Miliar, Buat Apa

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) -  PT Pigijo Travelindo Sakti (PTS), anak perusahaan PT...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru