Rabu, Agustus 6, 2025
32.2 C
Jakarta

Yen dan Franc Swiss Meroket, Dolar Anjlok Akibat Kekhawatiran DeepSeek!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS melemah pada penutupan perdagangan Senin (27/1/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (28/1/2025) WIB. Penurunan dolar terjadi seiring penguatan yen Jepang dan franc Swiss. Kondisi ini dipicu oleh kekhawatiran investor setelah peluncuran model kecerdasan buatan (AI) open-source gratis oleh startup China, DeepSeek. Kekhawatiran tersebut mengguncang pasar saham global.

Mengutip CNBC International, dolar AS jatuh terhadap beberapa mata uang utama, dengan indeks dolar turun 0,34% menjadi 107,30. Ini adalah level terendahnya sejak pertengahan Desember. Yen Jepang menguat 0,95% menjadi 154,56 per dolar AS setelah sempat mencapai 153,71, level terkuatnya dalam lebih dari satu bulan. Franc Swiss juga naik 0,57% menjadi US$0,90105 per dolar AS.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun 6 basis poin ke level 4,561%, yang merupakan titik terendah dalam sebulan terakhir. Investor beralih ke aset safe haven seperti yen, franc Swiss, dan obligasi pemerintah di tengah aksi jual besar-besaran di pasar saham, terutama pada saham teknologi.

Indeks S&P 500 turun 1,6% menjadi 6.003,04, tertekan oleh penurunan saham chipmaker Nvidia sebesar hampir 14% ke US$123,02. Peluncuran AI oleh DeepSeek memicu kekhawatiran pasar tentang potensi perubahan rantai pasokan dari produsen chip hingga pusat data.

Menurut Marc Chandler, Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex, aksi jual saham AS terjadi setelah banyak investor asing menjadi pembeli besar saham AS pada Desember lalu. “Ini adalah indikator kontrarian. Kekhawatiran tentang valuasi saham AS yang terlalu tinggi sudah muncul sebelumnya, dan peluncuran DeepSeek semakin memperburuk situasi,” ujarnya.

Di pasar lain, euro naik tipis 0,09% terhadap dolar menjadi US$1,0502. Namun, mata uang seperti peso Meksiko melemah 1,6% menjadi 20,609 per dolar AS, sementara dolar Kanada turun 0,33% menjadi 1,44 per dolar AS. Peso menjadi yang paling terpukul di antara mata uang pasar berkembang, didorong oleh kekhawatiran tarif baru yang akan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump mulai 1 Februari.

Dolar Australia juga melemah 0,48% menjadi US$0,6277, sementara dolar Selandia Baru turun 0,53% menjadi US$0,5679.

Dengan berbagai tekanan ini, pasar kini menanti keputusan dari beberapa bank sentral utama, termasuk Federal Reserve dan European Central Bank, yang akan menggelar pertemuan pekan ini. Langkah kebijakan mereka akan menjadi sorotan utama di tengah ketidakpastian global.

Artikel Terkait

Dolar AS Menguat, Pasar Tunggu Pengganti Gubernur The Fed Pilihan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

74% Emiten Cuan di Semester I 2025, Laba Naik 21%! Sektor Energi Malah Tekor!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja emiten di pasar modal Indonesia...

Kinerja Impresif Pasca IPO, Laba Bersih DKHH Capai 75% dari Target 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH),...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru