STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan bersih PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) naik 6,95% menjadi US$201,130 juta pada tahun 2024, dari US$188,059 juta pada tahun 2023. Sebesar US$148,171 juta (73,67%) penjualan IKBI dari ekspor, sedangkan penjualan lokal hanya menyumbang US$52,95 juta (26,33%).
Meski penjualan naik, laba emiten produsen kabel beraset US$116,33 juta per Desember 2024 itu anjlok 52% menjadi US$3,42 juta (US$0,0028 per saham) pada tahun 2024, jika dibanding US$7,15 juta (US$0,0058 per saham) pada 2023.
Penurunan laba di tengah peningkatan pendapatan IKBI, menurut laporan Desember 2024 yang disampaikan ke BEI, Kamis (30/1/2025), disebabkan antara lain oleh kenaikan beban pokok penjualan IKBI yang lebih tinggi dari penjualan yakni sebesar 10,77% jadi US$190,38 juta pada 2024, dari US$171,86 juta pada 2023.
Selain itu, penurunan laba emiten produsen kabel tersebut juga disebabkan oleh kenaikan beban umum dan administrasi, serta beban usaha lainnya, masing-masing 0,18% jadi US$2,47 juta dan 206% ke US$152,23 ribu pada tahun 2024.
Akumulasi kenaikan beban umum dan administrasi, serta beban usaha lainnya mengakibatkan, laba usaha emiten produsen kabel itu merosot 49,87% menjadi US$4,62 juta pada tahun 2024, jika dibandingkan US$9,21 juta pada tahun 2023.
PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) merupakan emiten produsen kabel dan kawat listrik yang didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT Industri Kawat Indonesia. Perseroan kemudian berganti nama menjadi PT Indah Kabel Indonesia dan melakukan IPO pada tahun 1991. Selanjutnya, Perseroan berubah nama lagi menjadi PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) pada tahun 1999.
Selama bertahun-tahun, perusahaan terus mengembangkan berbagai produknya. Adapun produk Perseroan saat ini meliputi kabel tahan api, kabel telekomunikasi, kabel listrik tegangan menengah dan rendah, kabel instrumen untuk industri minyak dan gas, serta kabel kawat dan baterai untuk otomotif. (konrad)