Minggu, September 14, 2025
27.9 C
Jakarta

Seminggu Usai JP Morgan Naikkan Rating, Saham BBNI Meroket! Kalahkan Tiga Bank Besar, Ada Apa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI mencatat lonjakan tajam sepekan terakhir. Sejak JP Morgan menaikkan rating saham BBNI dari “Neutral” menjadi “Overweight” pada 2 Maret 2025, saham bank pelat merah ini langsung melejit.

Dalam periode 3-7 Maret 2025, saham BBNI naik 12,7%. Kenaikan ini menjadikannya satu-satunya saham bank besar yang masih mencatat kinerja positif sepanjang tahun atau year to date (YTD). Hingga saat ini, saham BBNI sudah menguat 4,4%, sementara tiga bank besar lainnya justru masih berada di zona merah. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun 15,1%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terkoreksi 6,6%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 7,8%.

Kinerja apik BBNI juga ikut mendongkrak pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang sepekan terakhir, IHSG melonjak 5,8% dan ditutup di level 6.636 pada Jumat, 7 Maret 2025.

Kenaikan saham BBNI ini bahkan melampaui penguatan IHSG. Dalam lima hari perdagangan terakhir, saham BBNI melonjak 12,7% sementara IHSG hanya naik 5,8%.

Kuatnya minat investor terhadap saham BBNI juga terlihat dari rekomendasi analis. Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 89% analis merekomendasikan BUY, sementara 11% memilih HOLD. Tidak ada satu pun analis yang menyarankan SELL terhadap saham ini.

Kenaikan rating dari JP Morgan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan saham BBNI. Bank investasi global ini menilai BBNI memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan bank-bank besar lainnya.

Kenapa JP Morgan Menaikkan Rating BBNI? Ini Alasannya!

JP Morgan baru saja menaikkan rating saham BBNI menjadi “Overweight.” Dalam risetnya yang dirilis pada Senin, 2 Maret 2025, analis JP Morgan—Harsh Wardhan Modi, Gaurav Khandelwal, dan Shivansh Puri—menyebutkan tiga faktor utama yang mendukung keputusan ini.

  1. Valuasi Menarik di Tengah Koreksi Pasar

JP Morgan mencatat harga saham bank-bank BUMN di Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini membuka peluang terjadinya technical rally dalam jangka pendek. Saat ini, valuasi BBNI yang tercermin dari Price-to-Book Value (PBV) berada di angka 0,9x, lebih murah dibandingkan bank besar lainnya.

  1. Fundamental Mulai Stabil

Meski sektor perbankan Indonesia masih menghadapi tantangan likuiditas, JP Morgan menilai ekspektasi laba (EPS) BBNI sudah berada pada level yang lebih defensif. Ini berarti tekanan terhadap harga saham BBNI akibat revisi negatif laba tidak akan terlalu besar.

BNI juga terus melakukan perbaikan kualitas aset sebagai bagian dari transformasi bisnisnya. Hal ini terlihat dari membaiknya rasio Non-Performing Loan (NPL) dan Loan at Risk (LAR), serta efisiensi cost of credit dalam jangka panjang. JP Morgan memproyeksikan Return on Equity (ROE) BBNI akan tumbuh secara sehat di masa depan.

  1. Potensi Pemulihan dalam Jangka Menengah

JP Morgan mengakui bahwa tantangan likuiditas masih menjadi perhatian utama. Namun, mereka optimistis bahwa kebijakan makroekonomi Indonesia yang mendorong pertumbuhan GDP tinggi, baik secara riil maupun nominal, akan menciptakan pemulihan struktural bagi sektor perbankan.

Meski masih ada risiko seperti tekanan biaya dana (Cost of Fund) yang tinggi dan potensi volatilitas jangka pendek, JP Morgan menilai faktor-faktor ini sudah tercermin dalam harga saham saat ini. Oleh karena itu, mereka melihat BBNI sebagai pilihan menarik bagi investor yang mencari saham undervalued dengan potensi kenaikan harga yang signifikan.

Salah satu strategi yang menarik perhatian JP Morgan adalah upaya BBNI memperbaiki struktur pendanaan (liability franchise) melalui platform digital Wondr. Meskipun butuh waktu dan biaya untuk implementasinya, strategi ini diharapkan mampu meningkatkan Net Interest Margin (NIM) dan ROE BBNI.

Dengan valuasi yang menarik, fundamental yang mulai stabil, serta strategi bisnis yang berfokus pada profitabilitas jangka panjang, JP Morgan melihat BBNI sebagai saham yang patut diperhitungkan. Peningkatan rating menjadi “Overweight” menunjukkan keyakinan bahwa saham ini memiliki prospek lebih baik dibanding sebelumnya. Kini, para investor menunggu bagaimana BBNI menjalankan strateginya untuk mempertahankan momentum positif ini.

Laba BBNI Januari 2025 Naik 9,7% YoY

BNI mengawali tahun 2025 dengan performa yang kinclong! Laporan keuangan Januari 2025 yang dirilis pekan lalu menunjukkan laba bersih BNI naik 9,7% YoY menjadi Rp1,6 triliun. Kenaikan ini jadi yang paling tinggi dibandingkan bank-bank besar lainnya.

Pertumbuhan kredit yang melesat 10,3% YoY jadi pendorong utama. Net Interest Income (NII) juga ikut terkerek dari Rp3,12 triliun menjadi Rp3,17 triliun.

Segmen korporasi dan konsumer yang berisiko rendah masih jadi andalan BNI dalam menyalurkan kredit. Selain itu, credit cost tetap terjaga di kisaran 1%, menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan risiko.

Dengan tren pertumbuhan ini, analis JP Morgan mulai mempertanyakan, apakah reli saham big banks bakal berlanjut di pekan kedua ini? Investor tentu menanti pergerakan pasar selanjutnya!

Artikel Terkait

Telkom Siapkan Spin-off Fiberoptik Rp150 Triliun, Target Optimalkan Jaringan & Kinerja Keuangan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)...

Siap IPO Bisnis Data Center? Ini Kata Telkom!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)...

Telkom Fokus Data Center & Menara, Siap Maksimalkan Aset Digital

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  –  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru