Selasa, Agustus 5, 2025
28.2 C
Jakarta

Bursa Saham Eropa Kompak Naik, Sentimen Membaik Setelah Trump Beri Kelonggaran Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan perdagangan Senin (14/4/2025) waktu setempat. Kabar soal pengecualian tarif dari Amerika Serikat terhadap sejumlah produk teknologi jadi angin segar buat pasar.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa ditutup naik 2,7%. Indeks FTSE 100 di Inggris ikut menguat 2%. DAX Jerman melonjak 2,6%, sementara CAC 40 Prancis naik 2,4%.

Sektor energi dan perbankan jadi penopang utama. Saham-saham minyak dan gas melesat 3% meski ada prediksi harga minyak bakal lebih lemah tahun depan. Saham bank juga ikut naik hampir 3%.

Saham Novo Nordisk dari Denmark turut menguat 3,7%. Ini terjadi setelah pesaingnya, Pfizer, menghentikan pengembangan obat pelangsing harian karena masalah efek samping pada hati salah satu pasien.

Namun, tidak semua kabar dari pasar positif. Setelah penutupan bursa, perusahaan mewah asal Prancis, LVMH, mengumumkan penurunan penjualan kuartal pertama sebesar 3%. Total penjualannya tercatat 20,3 miliar euro atau setara US$23,1 miliar. Angka ini lebih rendah dari proyeksi analis LSEG yang memprediksi penjualan mencapai 21,2 miliar euro.

Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump disebut-sebut sebagai salah satu penyebab volatilitas pasar global yang tinggi belakangan ini. Dalam perkembangan terbaru akhir pekan lalu, sejumlah barang seperti ponsel, komputer, dan perangkat elektronik lainnya dikecualikan dari tarif.

Meski begitu, pengecualian ini sifatnya masih sementara. Panduan dari U.S. Customs and Border Protection menyebut ada 20 kategori produk yang dibebaskan dari tarif 125% atas impor asal China dan tarif dasar 10% dari negara lain. Tapi, tarif 20% untuk seluruh barang dari China tetap berlaku.

Trump menyatakan akan mengumumkan tarif khusus untuk impor semikonduktor dalam waktu dekat. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu dan dilaporkan oleh NBC News.

Pasar masih menunggu kejelasan soal berapa lama pengecualian tarif ini akan berlangsung. Di sisi lain, negara-negara lain juga sedang menyusun strategi negosiasi agar tak perlu membalas dengan tarif tandingan.

Pekan lalu, Uni Eropa memutuskan menunda penerapan balasan tarif selama 90 hari untuk membuka ruang dialog dengan Amerika Serikat.

Pergerakan pasar juga terlihat di mata uang dan obligasi. Nilai tukar euro naik ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir terhadap dolar AS.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik signifikan dari 3,99% menjadi 4,49% dalam sepekan. Kesenjangan (spread) antara yield obligasi AS dan obligasi Jerman tercatat melebar paling besar sejak tahun 1990.

Di tengah ketidakpastian ini, musim laporan keuangan kuartal pertama juga mulai bergulir. Para investor kini harus bersiap menghadapi lingkungan perdagangan global yang penuh ketidakpastian.

Artikel Terkait

Wall Street Ambruk! Dow Anjlok 542 Poin, Data Tenaga Kerja Lemah dan Tarif Baru Trump Picu Kepanikan Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan hari...

Bursa Saham Eropa Rontok Parah Usai Trump Ubah Kebijakan Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah tajam...

Bursa Saham Asia Tertekan, Sentimen Negatif Datang dari Tarif Balasan Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kembali ditutup melemah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru