Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

844 BUMN Resmi Gabung Danantara, Rosan Serukan Indonesia Harus Mandiri!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Rosan Roeslan, menegaskan pentingnya bangsa Indonesia bersandar pada kekuatan ekonominya sendiri. Hal ini ia sampaikan dalam acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4/2025).

Acara ini antara lain dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Turut hadir Ketua Dewan Pengawas Danantara, Erick Thohir dan Wakil Ketua Dewan Pengawas, Muliaman Hadad. Seluruh jajaran Dewan Pengawas yang merupakan Menteri Kordinator juga tampak di lokasi, seperti Budi Gunawan, Airlangga Hartarto, Pratikno, Agus Harimurti Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, dan Zulkifli Hasan.

Adapun Rosan didampingi oleh Chief Operating Officer (COO) Danatara Dony Oskaria serta Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir.

Rosan mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, intensitas geopolitik dan geoekonomi dunia semakin meningkat. Kondisi ini, menurutnya, menyadarkan banyak bangsa untuk mengandalkan kekuatan ekonomi dalam negeri.

“Kalau kita lihat pada akhir-akhir ini, intensi dari geopolitik, geoekonomi dunia ini sudah semakin meningkat, menyadarkan banyak bangsa di dunia ini, bahwa kita harus bersandar kepada kekuatan ekonomi kita sendiri, tidak bisa kita bersandar kepada eksternal kekuatan ekonomi orang lain, atau bangsa lain,” ujar Rosan.

Ia menegaskan, kehadiran Danantara Indonesia muncul pada waktu yang sangat tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut. Menurutnya, Danantara menjadi wujud nyata upaya membangun kemandirian ekonomi nasional.

Rosan menjelaskan sesuai arahan Presiden, pada 24 Februari 2025, pihaknya langsung bergerak cepat. Mulai 21 Maret 2025, seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk anak dan cucunya yang berjumlah 844 resmi menjadi bagian dari Danantara Indonesia.

“Seluruh BUMN, yang berjumlah sebanyak 844, sudah resmi menjadi bagian dari Danantara Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan langkah ini merupakan implementasi dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Rosan menekankan bahwa perekonomian Indonesia harus disusun berdasarkan asas kekeluargaan, bukan hanya diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

“Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi kita sebenarnya berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar itu sudah jauh melenceng dari kepentingan nasional dan pembangunan nasional ke depan,” tegas Rosan.

Ia menyatakan kehadiran negara dalam perekonomian adalah bentuk konkret menjaga pertumbuhan dan lapangan kerja di masa depan. Karena itu, kehadiran Danantara dianggap sebagai langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian bangsa.

Rosan juga sempat menyinggung tentang makna BUMN. Ia mengajak semua pihak untuk memandang BUMN bukan hanya sebagai Badan Usaha Milik Negara, tetapi sebagai Badan Usaha Milik Nasional yang mewakili seluruh lapisan dunia usaha, termasuk koperasi.

“BUMN ini harus menjadi kekuatan bersama untuk membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu menjadi negara besar dan mandiri,” jelas Rosan.

Lebih lanjut, Rosan menegaskan pentingnya karakter, kompetensi, dan komitmen dari seluruh pimpinan BUMN. Ia menekankan bahwa karakter yang bersih, menjunjung Pancasila dan UUD 1945, kompetensi dalam menghadapi tantangan, serta komitmen pada prinsip good governance adalah kunci utama.

“Komitmen mulia ini meliputi transparansi, akuntabilitas, integritas, dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan,” kata Rosan.

Sebagai penutup, Rosan berharap kehadiran Danantara Indonesia bisa memberikan manfaat nyata bagi perekonomian nasional dan seluruh tanah air.

“Semoga kehadiran Danantara bisa memberikan asas manfaat positif tidak hanya bagi perekonomian bangsa tapi juga untuk seluruh tanah air,” ujar Rosan.

Artikel Terkait

Pertumbuhan Ekonomi RI Kalah Tipis dari Vietnam, Unggul dari AS dan Korsel!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% secara tahunan...

Kabar Gembira, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,99% di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian...

BPS, Inflasi Year on Year pada Juli 2025 sebesar 2,37%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru