Rabu, September 24, 2025
25.9 C
Jakarta

Wartawan Diminta Keluar dari Acara Danantara, Prabowo Ternyata Semprot Direksi BUMN! Ada yang Kena Teguran Keras?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) pada Senin, 28 April 2025. Dalam acara ini, Prabowo didampingi CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Roeslani, COO Danantara Dony Oskaria, dan CIO Pandu Sjahrir.

Turut hadir pula Ketua Dewan Pengawas Danantara Erick Thohir dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Muliaman Hadad. Jajaran Menteri Koordinator yang menjadi Dewan Pengawas seperti Pratikno, Agus Harimurti Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, dan Zulkifli Hasan juga tampak di lokasi. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya ikut menghadiri acara ini.

Awalnya acara berjalan lancar. Setelah Rosan Roeslani memberikan sambutan, giliran Presiden Prabowo yang naik ke podium. Namun, situasi mendadak berubah riuh saat MC tiba-tiba membuat pengumuman mengejutkan.

“Kami persilahkan kepada rekan-rekan media yang duduk di barisan belakang untuk segera meninggalkan tempat,” ucap MC.

Sontak pengumuman itu membuat para wartawan bingung. Awak media pun berjalan keluar sambil bertanya-tanya alasan di balik ‘pengusiran’ mendadak tersebut. Ada apa? Kenapa tiba-tiba disuruh keluar?

Belakangan, sumber stockwatch.id yang hadir di lokasi membocorkan penyebabnya. Menurut sumber tersebut, Presiden Prabowo sempat melontarkan kritik keras terhadap kinerja para Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu yang disorot adalah rendahnya tingkat pengembalian aset atau Return on Assets (ROA) BUMN.

Teguran paling keras, kata sumber tersebut, ditujukan kepada manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Presiden Prabowo heran mengapa maskapai pelat merah itu masih menderita kerugian besar. Sepanjang 2024, Garuda tercatat mengalami rugi bersih sebesar US$69,78 juta atau sekitar Rp1,15 triliun (asumsi kurs Rp16.536 per dolar AS).

Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa Presiden meminta manajemen Danantara untuk mencari orang-orang terbaik. “Disuruh hire orang terbaik buat beresin. Even jika perlu orang luar pun tak apa,” kata sumber itu.

Saat ditemui usai acara, Prabowo membenarkan bahwa dirinya memang memarahi direksi BUMN. Ketika wartawan bertanya alasan kenapa sesi pidatonya tertutup, Prabowo menjawab santai.

“Ya tertutup karena saya banyak negor juga direksi-direksi, tidak enak ditegur di depan kalian,” kata Prabowo kepada para wartawan.

Dalam sesi doorstop, Prabowo kembali menegaskan kritikannya. Ia meminta semua Direksi BUMN untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan rakyat.

“Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik. Tinggalkan praktek-praktek zaman dulu yang kurang efisien atau ada praktek-praktek yang nggak benar, harus ditinggalkan,” tegas Prabowo.

Prabowo juga menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan karakter para direksi harus segera dilakukan. Ia menekankan bahwa jika ada direksi yang malas, tidak berprestasi, atau melakukan penyalahgunaan, harus segera diganti.

Presiden menyerahkan sepenuhnya evaluasi ini kepada manajemen Danantara. “Dan saya serahkan kepada manajemen (Danantara) untuk mengevaluasi semua direksi (BUMN), dievaluasi kinerjanya, dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya. Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia males-malesan, kalau dia lakukan praktek-praktek yang nggak benar, menyalahgunakan wewenang, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti. Yang baik dari bawah, dari dalam, kalau bisa dipromosikan, kalau tidak cari ahli yang baik,” ujarnya.

CEO BPI Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, juga mempertegas arahan Presiden. Ia mengatakan bahwa evaluasi terhadap semua direksi dan anak perusahaan BUMN akan dilakukan secara total dan komprehensif.

“Tadi sudah disampaikan oleh Bapak Presiden, kita diminta mengevaluasi secara total, secara komprehensif dari semua direksi dan anak-anak perusahaan yang ada di BUMN untuk memastikan bahwa mereka punya satu pemahaman, satu visi dan misi dengan Danantara dan BUMN lainnya,” kata Rosan.

Ia menambahkan, evaluasi tidak hanya akan dilakukan oleh internal Danantara, tetapi juga akan bekerja sama dengan advisor dalam dan luar negeri. Tujuannya untuk memastikan peningkatan kompetensi, kepatutan, komitmen, dan karakter para direksi.

Menurut Rosan, Presiden menekankan bahwa target-target return harus meningkat cukup signifikan, namun tetap mengutamakan good governance, akuntabilitas, transparansi, dan sustainability.

“Karena memang pesan Bapak Presiden, hal-hal yang kurang patut dan tidak terpuji di masa lampau tidak ada lagi. Dan harus benar-benar orang yang profesional, orang yang bersih, punya track record yang jelas,” tutup Rosan.

Artikel Terkait

APBN 2026 Tembus Rp3.842 Triliun! Fokus ke 8 Program Utama, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,4%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan...

APBN 2026 Resmi Disahkan DPR, Jadi Landasan Fiskal Pertama Era Prabowo

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang...

Likuiditas Perekonomian Tumbuh 7,6% Jadi Rp9.657,1 Triliun pada Agustus 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumukan, likuiditas perekonomian...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru