Jumat, Agustus 8, 2025
29.1 C
Jakarta

Harga Emas Dunia Merosot ke Posisi Terendah Dalam 2 Pekan, Ini Biang Keroknya!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia anjlok cukup tajam pada perdagangan Kamis (1/5/2025) waktu setempat, atau Kamis pagi (2/5/2025) WIB. Logam mulia ini turun ke level terendah dalam dua minggu terakhir akibat meredanya ketegangan dagang global dan libur panjang di China.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot turun 2,3% menjadi US$3.211,53 per ons troi pada pukul 17:44 GMT. Sebelumnya, harga sempat menyentuh titik terendah sejak 14 April. Padahal, pekan lalu emas sempat mencetak rekor tertinggi di level US$3.500,05 per ons.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat juga ditutup melemah 2,9% di level US$3.222,20 per ons troi.

Menurut Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, melemahnya emas dipicu oleh meningkatnya selera risiko investor setelah muncul harapan baru soal kesepakatan dagang.

“Ada sinyal bahwa akan ada kesepakatan dagang, dan kabar dari China bahwa pemerintahan Trump telah menghubungi mereka. Ini memicu aksi ambil untung pada emas sebagai aset safe haven,” ujarnya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan bahwa kesepakatan dagang dengan India, Jepang, dan Korea Selatan sangat mungkin tercapai. Ia juga menambahkan bahwa peluang mencapai kesepakatan dengan China sangat besar.

Akun media sosial yang terafiliasi dengan media pemerintah China juga menyebut bahwa Amerika Serikat telah mengajukan permintaan dialog dagang terkait tarif sebesar 145% yang diberlakukan oleh Trump.

Pasar keuangan China sendiri sedang libur cukup panjang dalam rangka perayaan Hari Buruh yang berlangsung dari 1 sampai 5 Mei.

Dalam catatannya, TD Securities menyebut bahwa “emas tersedot ke dalam kekosongan likuiditas akibat libur panjang di China.”

Di sisi lain, investor juga sedang menunggu rilis laporan tenaga kerja AS atau nonfarm payrolls pada Jumat, yang diperkirakan menjadi acuan penting untuk melihat arah perekonomian selanjutnya.

Sebelumnya, data ekonomi AS yang dirilis Rabu menunjukkan adanya kontraksi pada kuartal pertama. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) juga tidak mengalami perubahan pada bulan Maret.

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) sendiri belum memberikan sinyal akan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Para pejabat The Fed mengatakan suku bunga akan tetap ditahan sampai ada tanda-tanda inflasi menurun ke target 2% atau terjadi pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja.

Analis dari Saxo Bank, Ole Hansen, menyebut bahwa koreksi emas saat ini lebih disebabkan oleh sentimen jangka pendek. Namun, faktor-faktor fundamental yang menopang kekuatan emas masih tetap kuat.

“Meski koreksi jangka pendek ini didorong oleh membaiknya sentimen pasar, faktor struktural yang mendukung kekuatan emas tetap kokoh,” tulisnya.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan beragam. Harga perak turun 1,4% menjadi US$32,13 per ons troi. Harga platinum turun 0,6% ke US$961,05, sementara palladium justru naik tipis 0,4% menjadi US$941,33.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru