Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Turun, The Fed Bilang Ekonomi Makin Nggak Pasti

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali melemah pada penutupan perdagangan Rabu (7/5/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (8/7/2025) WIB. Sentimen pasar tertekan setelah The Federal Reserve menyebut ketidakpastian ekonomi makin meningkat

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$1,03 atau 1,66% ke level US$61,12 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok US$1,02 atau 1,73% dan ditutup di US$58,07 per barel, di New York Mercantile Exchange.

The Fed memang mempertahankan suku bunga tetap, tapi pernyataannya bikin pasar khawatir. “Ketidakpastian terhadap prospek ekonomi meningkat lebih lanjut,” tulis The Fed dalam pernyataan resminya.

The Fed juga menyebut risiko pengangguran dan inflasi yang lebih tinggi kini menjadi perhatian utama. “Komite mencermati risiko terhadap kedua sisi dari mandat ganda-nya dan menilai bahwa risiko pengangguran serta inflasi yang lebih tinggi telah meningkat,” lanjut pernyataan itu.

Harga minyak juga terbebani oleh kekhawatiran kelebihan pasokan setelah OPEC+ mempercepat peningkatan produksi. Pasokan yang makin banyak ini dikhawatirkan tidak sejalan dengan permintaan yang lesu akibat perang dagang dan ketidakpastian global.

Pasar kini menanti hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China yang dijadwalkan berlangsung di Swiss akhir pekan ini. Pertemuan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal meredakan perang dagang yang selama ini mengganggu ekonomi global.

Namun, harapan pasar belum tinggi. “Meski pertemuan ini bisa jadi sinyal mencairnya hubungan, harapan untuk tercapai terobosan masih rendah,” kata Thiago Duarte, analis pasar dari Axi. “Kecuali Amerika Serikat mendapatkan konsesi dagang besar, kecil kemungkinan akan ada pelonggaran ketegangan lebih lanjut,” ujarnya.

Di sisi lain, laporan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS turun 2 juta barel menjadi 438,4 juta barel pekan lalu. Angka ini lebih besar dari perkiraan analis dalam survei Reuters yang memperkirakan penurunan hanya 833.000 barel.

Sayangnya, stok bensin justru naik. Hal ini membuat analis cemas menjelang musim libur panjang yang biasanya mendorong konsumsi bahan bakar.

“Ini adalah laporan buruk pertama untuk bensin dalam beberapa minggu terakhir,” ujar Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho. “Sebelumnya kilang-kilang meningkatkan tingkat pemanfaatan, tapi dalam laporan kali ini justru turun,” tambahnya.

Beberapa produsen minyak AS juga mulai mengerem belanja modal. Hal ini mengindikasikan bahwa produksi minyak di AS mungkin sudah mencapai puncaknya.

Sementara itu, konflik di Timur Tengah antara Israel dan kelompok Houthi menambah tekanan geopolitik. “Ketegangan ini ikut menaikkan risiko premi geopolitik,” kata Tamas Varga, analis di PVM.

Menurut Varga, volatilitas di pasar minyak kemungkinan masih akan terus berlanjut. Apalagi pasokan dari OPEC+ meningkat lebih cepat dari perkiraan dan kebijakan pemerintah AS masih sulit diprediksi.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru