STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Jago Tbk (ARTO) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024 hari ini, di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham antara lain menyetujui perubahan susunan Anggota Dewan Pengawas Syariah.
Bank Jago resmi mengangkat Sutan Emir Hidayat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah. Penunjukan ini akan efektif setelah Emir dinyatakan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Emir dikenal sebagai profesional sekaligus akademisi yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di bidang ekonomi dan keuangan syariah, baik nasional maupun internasional.
Saat ini, ia juga menjabat sebagai Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sejak Juli 2020.
“Dengan pengalaman dan kemampuannya, kami percaya Emir dapat memberikan kontribusi kepada perkembangan dan inovasi yang dilakukan Bank Jago ke depan, khususnya pada bisnis perbankan syariah,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung.
Berikut susunan Dewan Pengawas Syariah Bank Jago yang baru dan telah disetujui dalam RUPST:
• Ketua: Yulizar Djamaluddin Sanrego
• Anggota: Muhammad Maksum
• Anggota: Sutan Emir Hidayat
Selain perubahan struktur pengawas syariah, RUPST juga mengesahkan laporan tahunan perusahaan untuk tahun buku 2024.
Bank Jago mencatat pencapaian positif sepanjang 2024 berkat strategi inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital.
Jumlah nasabah Bank Jago melonjak menjadi 15,3 juta, dengan 12,1 juta di antaranya merupakan pengguna aktif Aplikasi Jago untuk simpanan dana.
Lonjakan pengguna ini turut mendorong peningkatan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp18,8 triliun. Angka ini tumbuh 56% dibandingkan tahun 2023.
Penyaluran kredit juga mencatatkan kenaikan signifikan. Pada akhir 2024, total kredit yang disalurkan mencapai Rp17,7 triliun, naik 36% dibanding tahun sebelumnya.
Aset Bank Jago turut tumbuh menjadi Rp28,5 triliun atau meningkat 34% secara tahunan.
Pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan ini mendongkrak laba bersih setelah pajak Bank Jago menjadi Rp129 miliar. Capaian tersebut naik 78% dibandingkan laba 2023 yang sebesar Rp72 miliar.
“Inovasi dan kolaborasi, serta kehati-hatian menjadi kunci kami dalam menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini,” kata Arief.