STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) terus tancap gas kembangkan bisnis. Perusahaan ini fokus menghadirkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau. Tak cuma itu, Fore Coffee juga rajin berinovasi dan memperluas jangkauan.
Direktur Utama Fore Coffee, Vico Lomar, menjelaskan pihaknya kini mengusung tiga tipe gerai. Pertama, gerai satellite yang dirancang dengan konsep grab and go. Gerai ini minim tempat duduk dan mengutamakan kecepatan.
Tipe kedua adalah flagship store yang berukuran besar dan nyaman untuk tempat nongkrong. Sedangkan tipe ketiga adalah gerai berukuran sedang di lokasi strategis, cocok buat pelanggan yang ingin cepat tapi tetap nyaman.
Vico bilang Fore Coffee punya empat pilar strategi utama. Pilar pertama adalah ekspansi. Sampai akhir 2024, sudah ada lebih dari 230 outlet. Perusahaan masih akan menambah gerai baru di kota-kota tier 1 hingga tier 3.
“Kami melakukan analisis mendalam dalam pemilihan lokasi dan selalu mengevaluasi performa setiap outlet melalui payback period,” ujar Vico dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta pada Jumat, (26/6/2025).
Pilar kedua adalah efisiensi operasional. Fore Coffee menjaga kualitas layanan dan bahan baku di semua gerai. “Setiap gerai wajib mengelola bahan baku secara efisien dan menyajikan minuman sesuai standar Fore Coffee,” kata Vico.
Pilar ketiga adalah inovasi. Fore rutin merilis produk baru tiap tiga bulan. “Akhir Juni ini kami akan luncurkan produk untuk junior, dan di akhir Juli kami kembali menghadirkan produk seasonal terbaru,” ungkapnya.
Pilar keempat adalah diversifikasi. Fore kini juga menghadirkan pastry dan makanan ringan. “This is not about coffee, but this is about people. So this is a people business,” tegas Vico.
Fore Coffee juga gencar kembangkan SDM. Semua barista dan staf pusat dibekali pelatihan intensif dan sertifikasi agar pelayanan dan kualitas tetap terjaga.
Rambah Bisnis Donat
Tahun ini, Fore Coffee siap ekspansi besar-besaran. Tak cuma tambah gerai, mereka juga akan masuk ke bisnis donat. Menurut Vico, potensi pasar donat sangat menjanjikan. “Kami melihat juga potensi pasar di produk makanan itu sangat besar, khususnya donat. Itu yang mendorong kami untuk memperluas lini bisnis kami ke depannya,” kata Vico.
Fore tetap memakai konsep premium affordable. Harga terjangkau tapi tetap berkualitas. Contohnya, harga latte masih di kisaran Rp27.000–Rp29.000 dan minuman unggulan lainnya sekitar Rp33.000.
Konsep ini juga akan dipakai untuk produk donat. Semua kalangan bisa menikmati donat Fore dengan harga bersahabat. Rencananya, Fore Donat akan hadir lebih dulu di Jakarta, Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. “Untuk saat ini, kami lebih memfokuskan Fore Donat masuk di tier 1. Setelah itu masuk ke tier 2,” ujar Vico.
Jumlah outlet donat belum dipastikan. Tapi perusahaan menekankan prinsip kehati-hatian. Semua gerai baru akan dievaluasi berdasarkan respons konsumen.
Fore Coffee menargetkan pembukaan 70 outlet tambahan tahun ini. Hingga Juni 2025, sekitar 30 outlet sudah dibuka, mayoritas di Indonesia dan sebagian kecil di Singapura. “Kami berencana membuka 70 outlet additional di tahun ini. Artinya sekitar 30% dari total outlet tahun sebelumnya,” jelas Vico.
Langkah ini ditargetkan mampu dorong laba tumbuh 40%–50% tahun ini. Penjualan dari gerai lama juga diharapkan terus meningkat.
Direktur Fore Coffee, Mohammad Fahmi Rachmatullah, bilang pertumbuhan laba bersih tahun ini ditargetkan di kisaran 40%–50%. Sementara pendapatan dipatok naik 70%–80%. “Jadi kita masih ekspansi, kita tambahin jumlah store, dan juga buat produk-produk baru terus. Ditambah promosi yang kita lakukan,” kata Fahmi.
Dari 70 gerai baru, separuh akan hadir di kota tier 1. Sisanya tersebar di tier 2 dan tier 3. Fokus ekspansi tetap di Indonesia, sedangkan penambahan gerai di Singapura sangat terbatas.
Untuk ekspansi ini, Fore Coffee menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp225 miliar. Dana ini berasal dari hasil IPO. Hingga kini, realisasi penggunaan dana IPO sudah mencapai Rp18 miliar. Perusahaan belum berencana mencari tambahan dana dari eksternal.
“Capex sendiri di tahun ini kita targetkan sekitar Rp225 miliar,” ujar Vico.
Minuman tetap jadi penyumbang utama pendapatan. “Minuman itu 90% kurang lebih, 10% dari makanan atau pastry,” jelas Fahmi.
Soal peluncuran donat, Vico masih merahasiakan waktu pastinya. “Donut kapan dibuka? Tunggu tanggal mainnya, tapi soon,” katanya.