Kamis, Oktober 16, 2025
27.1 C
Jakarta

Harga Minyak Tetap Nanjak Meski OPEC+ Geber Pasokan! Ada Apa Nih?

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah menguat pada penutupan perdagangan Senin (7/7/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (8/7/2025) WIB. Kenaikan ini terjadi meski pasar dihadapkan pada lonjakan produksi OPEC+ dan kekhawatiran soal tarif baru dari Amerika Serikat.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent sempat turun ke US$67,22 per barel. Namun pada akhir sesi, harga minyak mentah berjangka Brent menguat US$1,28 atau naik 1,87% menjadi US$69,58 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga sempat menyentuh level terendah harian di US$65,40 per barel, tapi berhasil naik 93 sen atau 1,39% dan ditutup di US$67,93 per barel.

Penguatan ini terjadi di tengah keputusan OPEC+ yang pada Sabtu lalu sepakat menaikkan produksi minyak sebesar 548.000 barel per hari mulai Agustus. Angka ini lebih tinggi dibanding kenaikan bulanan sebelumnya yang hanya 411.000 barel per hari.

Meski produksi dinaikkan, kondisi pasar minyak global tetap ketat. Hal ini membuat harga masih mendapat dukungan.

“Untuk saat ini, pasar minyak masih ketat, artinya bisa menyerap tambahan pasokan,” ujar analis UBS Giovanni Staunovo.

Konsorsium OPEC+ terdiri dari negara-negara anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia. Keputusan terbaru ini membawa kembali hampir 80% dari total pemangkasan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari dari delapan negara produsen OPEC.

Namun, analis dari RBC Capital yang dipimpin Helima Croft menyebut realisasi tambahan produksi sejauh ini masih lebih kecil dari rencana awal. Mayoritas pasokan tambahan berasal dari Arab Saudi.

Sebagai sinyal keyakinan terhadap permintaan minyak, Arab Saudi bahkan menaikkan harga minyak Arab Light untuk pengiriman ke Asia pada Agustus. Harga tersebut kini berada di level tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Sementara itu, analis dari Goldman Sachs memperkirakan OPEC+ akan kembali menaikkan produksi sebesar 550.000 barel per hari pada pertemuan berikutnya tanggal 3 Agustus.

Di sisi lain, kekhawatiran pasar datang dari rencana tarif baru AS yang belum jelas kapan akan diberlakukan. Pemerintah AS hanya mengumumkan penundaan, tanpa rincian mengenai besarannya.

Investor khawatir kebijakan tarif ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan menurunkan permintaan minyak.

“Tarif Trump masih menjadi kekhawatiran besar di paruh kedua 2025. Satu-satunya penopang harga saat ini adalah pelemahan dolar,” kata Priyanka Sachdeva, analis senior dari Phillip Nova.

Artikel Terkait

Harga Emas Tembus Rekor Baru! Sentuh di Atas $4.100 Gegara The Fed & Ketegangan Dagang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencetak rekor baru pada...

Harga Minyak Dunia Ambruk Lebih dari 1%,  Tertekan Ketegangan AS-China dan Laporan IEA

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia kembali turun lebih...

Harga Emas Sentuh Rekor Baru di Atas US$4.100, Dipicu Ketegangan Dagang dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali melonjak tajam pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru