Kamis, Oktober 16, 2025
27.1 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Nggak Gerak! Ini Biang Keroknya dari AS

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia berakhir nyaris tidak bergerak pada penutupan perdagangan Rabu (9/7/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (10/7/2025) WIB. Investor mencermati lonjakan mengejutkan stok minyak mentah Amerika Serikat, di tengah kekhawatiran keamanan di Laut Merah dan proyeksi penurunan produksi AS tahun depan.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent hanya naik 4 sen dan ditutup di level US$70,19 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 5 sen ke posisi US$68,38 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Kenaikan harga tertahan oleh laporan Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan stok minyak mentah AS naik tajam. Dalam sepekan yang berakhir pada 4 Juli, persediaan minyak mentah naik 7,1 juta barel menjadi 426 juta barel. Angka ini berbanding terbalik dengan perkiraan analis yang justru memprediksi penurunan sebesar 2,1 juta barel.

Meski demikian, harga tetap ditopang oleh penurunan stok bensin dan distilat, serta eskalasi konflik di Laut Merah.

Serangan terhadap kapal kargo kembali terjadi di jalur pelayaran penting itu. Sebuah kapal dilaporkan tenggelam setelah diserang, menewaskan sedikitnya empat awak. Kelompok Houthi yang didukung Iran mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sementara itu, EIA juga memangkas proyeksi produksi minyak AS tahun 2025. Produksi diperkirakan turun karena harga yang melemah membuat produsen mengerem aktivitas pengeboran.

Dari sisi kebijakan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 50% atas impor tembaga. Kebijakan ini bertujuan mendongkrak produksi dalam negeri untuk mendukung kebutuhan kendaraan listrik, alat militer, jaringan listrik, dan berbagai barang konsumsi.

Trump juga menunda sejumlah tarif hingga 1 Agustus. Langkah ini memunculkan harapan adanya ruang negosiasi dengan mitra dagang utama, meski banyak perusahaan masih bingung dengan arah kebijakan selanjutnya.

Di sisi lain, negara-negara anggota OPEC+ bersiap menaikkan produksi untuk September. Kenaikan ini termasuk pencabutan pemangkasan sukarela oleh delapan negara dan penyesuaian kuota baru bagi Uni Emirat Arab. Lima sumber menyebut pasokan akan bertambah 548.000 barel per hari pada Agustus.

Meski produksi naik, pasar tampaknya masih mampu menyerap tambahan pasokan tersebut.

“Harga minyak tetap cukup tangguh meski ada percepatan penambahan suplai dari OPEC+,” ujar Suvro Sarkar, kepala tim sektor energi di DBS Bank.

Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail al-Mazrouei, juga menyampaikan hal serupa. “Bahkan dengan kenaikan produksi selama beberapa bulan, kita belum melihat penumpukan besar dalam persediaan. Itu artinya pasar memang membutuhkan barel-barel tersebut,” ucapnya.

Artikel Terkait

Harga Emas Tembus Rekor Baru! Sentuh di Atas $4.100 Gegara The Fed & Ketegangan Dagang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencetak rekor baru pada...

Harga Minyak Dunia Ambruk Lebih dari 1%,  Tertekan Ketegangan AS-China dan Laporan IEA

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia kembali turun lebih...

Harga Emas Sentuh Rekor Baru di Atas US$4.100, Dipicu Ketegangan Dagang dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali melonjak tajam pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru