Rabu, Desember 3, 2025
26 C
Jakarta

Resmi Melantai di BEI, Saham Diastika Biotekindo Naik 34,38%, Sentuh ARA!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (10/7/2025).

Hingga pukul 10.58 WIB, harga saham naik 34,38% menjadi Rp172 per lembar jika dibandingkan harga perdana yang sebesar Rp128 per lembar. Lonjakan harga saham CHEK tini telah menyentuh Auto Rejection Atas (ARA).

CHEK merupakan emiten ke-19 yang tercatat di BEI pada 2025. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 dan fokus menyediakan solusi untuk produk alat kesehatan dan alat laboratorium berkualitas tinggi. Perusahaan menjalin kemitraan strategis dengan beberapa prinsipal alat kesehatan dari mancanegara.

Seperti diketahui, Diastika Biotekindo (CHEK) menerbitkan sebanyak 815 juta saham atau 20,04% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga perdana saham CHEK  dipatok Rp128 per lembar sehingga Perseroan berhasil meraup dana hasil penawaran perdana sebesar Rp104,32 miliar.

Direktur Utama CHEK FX Yoshua Raintjung dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025)  mengatakan, langkah strategis perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia merupakan wujud komitmen jangka panjang untuk memperkuat struktur pendanaan dan memperkuat tata kelola perusahaan.

Menurut Yoshua, kinerja keuangan yang terus menunjukkan tren positif menjadi fondasi utama langkah ini. Pada 2023, pendapatan bersih tumbuh 9,9%, dan melonjak signifikan sebesar 19,9% pada akhir 2024.

Capaian ini mencerminkan solidnya fundamental bisnis serta kepercayaan pasar terhadap arah pertumbuhan perseroan dan Potensi tumbuh 10–20% per tahun dengan ekspansi OEM (DB-hem3, reagen lokal) didukung sertifikasi TKDN serta proyek pemerintah dalam strategi kombinasi produk global dan pengembangan merek lokal.

“Saya optimistis dengan prospek Industri kesehatan saat ini. Pasalnya, Pasar alat kesehatan dan diagnostic molekuler di Indonesia tumbuh pesat pasca-COVID dan seiring tren personalisasi pengobatan. Perseroan berpotensi menjadi pemain nasional utama dalam alat diagnostik dan riset,” ujarnya.

Yoshua menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi biaya- biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan  operasional Perseroan antara lain untuk biaya-biaya terkait, pembelian barang dagangan, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya. (konrad)

- Advertisement -

Artikel Terkait

Gembok Dibuka! 4 Saham Ini Siap ‘Ngegas’ Lagi Besok, Cek Daftarnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa kabar...

DPR Dorong Free Float 30%, Bos BEI: Butuh Dana Raksasa Rp 1.424 Triliun!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Rencana kenaikan batas minimal saham publik...

Target Ambisius 2030! BEI Incar Posisi 10 Besar Bursa Saham Dunia, Siap Salip Tetangga

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki mimpi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru