Minggu, Oktober 19, 2025
26.6 C
Jakarta

Bursa Eropa Ambruk, Tapi FTSE 100 Malah Cetak Rekor! Volvo Rugi US$1,2 Miliar!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (14/7/2025) waktu setempat. Sebagian besar indeks mengalami pelemahan, namun indeks utama Inggris, FTSE 100, justru mencetak rekor tertinggi baru.

Mengutip CNBC International, Indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa turun tipis 0,06% ke level 546,99. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran investor atas ancaman tarif 30% dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk Uni Eropa.

Saat konferensi pers, Trump menyatakan dirinya “terbuka untuk berdialog” soal perdagangan, termasuk dengan Eropa. Hal ini memberi harapan akan adanya jalan negosiasi sebelum tenggat waktu 1 Agustus.

Di antara pasar Eropa, FTSE 100 menjadi sorotan. Indeks saham London ini naik 0,64% ke posisi 8.998,06 dan mencetak rekor tertinggi baru. Kinerja positif FTSE didorong oleh pelemahan tajam pound sterling terhadap US$ dan euro, yang menguntungkan perusahaan-perusahaan global berbasis di Inggris.

Pemerintah Inggris sebelumnya juga telah menyepakati tarif umum 10% dengan pemerintahan Trump, yang membuat pasar lebih tenang dibanding negara Eropa lainnya.

Sementara itu, pasar saham Jerman melemah. Indeks DAX turun 0,39% ke level 24.160,64. Di Prancis, indeks CAC 40 juga terkoreksi 0,27% ke 7.808,17. Bursa Belanda mencatat penurunan 0,11%, sedangkan PSI 20 Portugal turun 0,25%.

Di sisi lain, indeks IBEX 35 Spanyol naik 0,19%. FTSE MIB Italia juga menguat 0,27%, dan indeks BEL 20 Belgia menambah 0,19%.

Dari sektor otomotif, saham Volvo Cars anjlok 5,5% menjelang akhir perdagangan. Produsen mobil asal Swedia ini mengumumkan akan mencatat beban penurunan nilai (impairment charge) sebesar 11,4 miliar krona Swedia atau sekitar US$1,19 miliar pada kuartal II.

Volvo menyebut SUV listrik terbaru mereka, Volvo EX90, akan menghadapi “penurunan profitabilitas sepanjang siklus hidup” akibat penundaan peluncuran dan biaya pengembangan tambahan.

Selain itu, sedan listrik baru Volvo ES90 juga belum bisa dijual dengan menguntungkan di AS karena terkena tarif impor. Di Eropa, margin keuntungan model ini juga tertekan karena tarif.

“Model-model ini tetap menjadi landasan penting dalam pengembangan teknologi masa depan kami,” ujar Fredrik Hansson, Chief Financial Officer Volvo Cars.

Volvo memperkirakan beban sebesar 9 miliar krona akan tercermin pada laporan keuangan kuartal II yang akan dirilis pada 17 Juli.

Tarif 25% atas mobil impor yang diberlakukan AS sejak April makin menambah tekanan bagi industri otomotif Eropa, terutama bagi produsen kendaraan listrik seperti Volvo.

Artikel Terkait

Wall Street Tergelincir, Dow Jones Anjlok 300 Poin Gegara Isu Kredit Macet di Bank!

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street kembali...

Bursa Eropa Kompak Menguat, Saham Nestle dan Nordea Bank Jadi Bintang Utama

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

IMF Naikkan Proyeksi, Bursa Saham Asia Menguat! Kospi Cetak Rekor Baru

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Mayoritas bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru