STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sepanjang semester I 2025 tidak menggembirakan. Hal itu tergambar dalam laporan keuangan Perseroan.
Perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,54 miliar di semester I 2025, menguap 45,2% dibandingkan sebesar Rp13,77 miliar pada semester I 2024. Dengan demikian, laba per saham ADHI juga turun dari Rp1,64 menjadi Rp0,90.
Dalam laporan keuangan ADHI ke BEI, dikutip Rabu (23/7/2025), terungkap, penurunan laba ini sejalan dengan pendapatan Perseroan. Sepanjang semester I 2025, pendapatan usaha ADHI tercatat Rp3,81 triliun, turun 32,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,68 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan laba bruto sebesar 9,82% dari Rp521,66 miliar menjadi Rp572,87 miliar per Juni 2025, berkat turunnya beban pokok pendapatan sekitar 37,2% dari Rp5,16 triliun menjadi Rp3,24 triliun per Juni 2025.
Total beban usaha ADHI mencapai Rp384,02 miliar per Juni 2025, naik tipis 0,25% dari Rp383,06 miliar per Juni 2024. Meski begitu, laba usaha ADHI berhasil tumbuh 36,25% dari Rp138,60 miliar menjadi Rp188,85 miliar per Juni 2025.
Akan tetapi bagian laba ventura bersama mengalami penurunan sebesar 43,2% dari Rp327,87 miliar menjadi Rp186,24 miliar. Perseroan mencatat bagian rugi entitas asosiasi Rp3,56 miliar per Juni 2025. Pendapatan lainnya-bersih turun 4,22% dari Rp78,56 miliar menjadi Rp75,24 miliar. Hal ini mengakibatkan laba sebelum pajak ADHI merosot 29,88% dari Rp35,37 miliar per Juni 2024 menjadi Rp24,80 miliar per Juni 2025.
Dari sisi neraca, jumlah aset ADHI turun 1,88% dari Rp35,04 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp34,38 triliun per 30 Juni 2025. Sementara jumlah liabilitas turun 2,68% menjadi Rp24,68 triliun dari Rp25,36 triliun. Adapun jumlah liabilitas ADHI naik 0,21% dari Rp9,67 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp9,69 triliun per 30 Juni 2025.
