Kamis, November 13, 2025
26.8 C
Jakarta

Wall Street Tumbang Berjamaah! Dow Jones Turun Tajam, Pembicaraan dengan China Mandek

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup melemah berjamaah pada perdagangan hari Selasa (29/7/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (30/7/2025) WIB).

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 204,57 poin atau 0,46% menjadi 44.632,99. Indeks S&P 500 (SPX) 500 merosot 18,91 poin atau 0,3% dan berakhir di level 6.370,86. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi terkoreksi 80,29 poin atau 0,38% ke posisi 21.098,29.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat mencetak rekor tertinggi di awal sesi perdagangan. Tekanan jual makin deras di jam terakhir perdagangan hingga menyeret S&P 500 ke level terendah hariannya.

Pasar saham mulai melepas aset berisiko setelah reli panjang sejak April. Kenaikan sebelumnya ditopang kemajuan negosiasi dagang antara AS, Jepang, dan Uni Eropa. Namun, pembicaraan dengan China justru mandek.

Pada Selasa waktu setempat, negosiator AS menghentikan pertemuan dengan pihak China. Belum ada kepastian soal perpanjangan jeda kenaikan tarif. Kesepakatan final masih menunggu restu dari Presiden Donald Trump.

Di tengah ketidakpastian itu, investor juga bersiap menghadapi keputusan penting dari The Federal Reserve. Bank sentral AS akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu. Pasar memperkirakan suku bunga acuan tetap di kisaran 4,25% hingga 4,5%.

Menurut Jay Woods, Chief Global Strategist di Freedom Capital Markets, pasar saat ini sedang memasuki fase jeda. “Pasar sudah naik cukup tajam dan sekarang mulai mencerna. Beberapa indikator teknikal menunjukkan potensi koreksi,” ujarnya.

“Ini saatnya fokus ke saham-saham individual yang digerakkan oleh laporan keuangan, sembari menunggu arah kebijakan The Fed,” tambah Woods. “Mudah-mudahan akan ada kejelasan setelah konferensi pers Rabu nanti.”

Sejumlah laporan kinerja emiten juga memberi tekanan tambahan. Saham Boeing anjlok lebih dari 4% meski mencetak kinerja solid dan pengiriman pesawat tertinggi sejak 2018.

Saham Procter & Gamble ditutup sedikit melemah meski membukukan proyeksi pendapatan tahunan yang lebih baik dari perkiraan dan mengumumkan CEO baru dari internal perusahaan.

Di sisi lain, beberapa perusahaan meleset dari ekspektasi. Saham UPS ambles lebih dari 10% setelah gagal memenuhi proyeksi laba dan tidak memberikan panduan kinerja. Whirlpool juga mengecewakan. Laba kuartal kedua tak sesuai harapan analis dan perusahaan memangkas dividen. Sahamnya anjlok hingga 13%.

Pekan ini menjadi momen penting untuk laporan keuangan, terutama dari kelompok teknologi besar “Magnificent Seven.” Meta Platforms, Microsoft, Apple, dan Amazon dijadwalkan merilis kinerja pada Rabu dan Kamis.

Hingga saat ini, sebanyak 199 perusahaan di indeks S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangan. Sekitar 82% di antaranya berhasil melampaui ekspektasi laba, menurut data dari FactSet.

Investor juga menantikan data ekonomi penting. Pada Rabu, data produk domestik bruto dan tenaga kerja sektor swasta akan dirilis. Sementara laporan ketenagakerjaan bulan Juli akan menjadi penutup pekan yang padat data pada Jumat.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Bursa Asia Menguat, SoftBank Anjlok Usai Lepas Seluruh Saham Nvidia Senilai US$5,83 Miliar

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

Dow Cetak Rekor Baru, Nasdaq Justru Tergelincir Tertekan Aksi Jual Saham Teknologi

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Swiss Melonjak di Tengah Harapan Pemangkasan Tarif AS

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berakhir di zona...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru