Selasa, Agustus 5, 2025
28.9 C
Jakarta

Bursa Saham Asia Tertekan, Sentimen Negatif Datang dari Tarif Balasan Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (1/8/2025) waktu setempat. Sentimen pasar terganggu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan revisi tarif “resiprokal” terhadap sejumlah negara dengan kisaran antara 10% hingga 41%.

Mengutip CNBC International, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,07% ke posisi 24.507,81. Sementara itu, indeks CSI 300 yang berisi saham-saham unggulan di China daratan melemah 0,51% ke level 4.045,93.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,66% ke 40.799,60. Meski begitu, indeks Topix justru naik tipis 0,19% ke 2.948,65.

Saham-saham di Korea Selatan mengalami pelemahan paling tajam di kawasan. Indeks Kospi merosot 3,88% ke 3.119,41, sedangkan indeks Kosdaq yang berisi saham berkapitalisasi kecil anjlok 4,03% ke 772,79.

Pasar Australia juga ditutup melemah. Indeks S&P/ASX 200 turun 0,92% menjadi 8.662.

Di India, indeks Nifty 50 melemah 0,48%. Sedangkan BSE Sensex terkoreksi 0,34% hingga pukul 14.02 waktu setempat.

Pelemahan ini terjadi seiring kekhawatiran investor terhadap dampak lanjutan dari kebijakan dagang terbaru pemerintah AS. Tarif-tarif baru ini dinilai bisa memicu ketegangan perdagangan yang lebih luas dan mengganggu arus ekspor global.

“Fakta bahwa Trump tidak mundur dan tetap menerapkan tenggat 1 Agustus, alih-alih menundanya ke 1 September, membuat sentimen pasar memburuk,” ujar Russ Mould, Direktur Investasi di AJ Bell.

Ia menambahkan tekanan juga datang dari sektor kesehatan. “Investor di sektor kesehatan ikut tertekan setelah Trump mengirim surat ke berbagai pimpinan perusahaan, meminta mereka menurunkan harga obat resep di AS atau menghadapi tindakan tegas,” lanjutnya.

Di sisi lain, data ekonomi kawasan juga tidak memberi banyak angin segar. Tingkat pengangguran Jepang tetap di level 2,5% pada Juni, sesuai ekspektasi. Sementara aktivitas manufaktur di China terpantau kembali menyusut pada Juli.

Mata uang Asia pun sebagian besar melemah terhadap dolar AS, memperburuk tekanan pada saham-saham teknologi besar yang sebagian besar juga ditutup di zona merah.

Artikel Terkait

Wall Street Ambruk! Dow Anjlok 542 Poin, Data Tenaga Kerja Lemah dan Tarif Baru Trump Picu Kepanikan Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan hari...

Bursa Saham Eropa Rontok Parah Usai Trump Ubah Kebijakan Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah tajam...

Trump Naikkan Tarif Impor hingga 50%, Tapi Penerapannya Ditunda! Ada Apa?

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru