Rabu, Agustus 20, 2025
33.7 C
Jakarta

Dolar AS Bergerak Variatif, Pasar Tunggu Sinyal dari Jackson Hole

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (19/8/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (20/8/2025) WIB. Pelaku pasar menunggu simposium ekonomi Jackson Hole pekan ini untuk mencari petunjuk baru terkait arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

Mengutip CNBC International, fokus utama investor tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan Jumat mendatang. Pidato ini dinilai bisa memberi sinyal apakah bank sentral AS akan mendorong atau menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September.

Ekspektasi pemangkasan bunga semakin menguat setelah laporan ketenagakerjaan Juli menunjukkan pelemahan. Inflasi konsumen bulan lalu juga hanya naik tipis, meski ada tekanan dari tarif impor. Namun, laporan inflasi produsen yang lebih tinggi dari perkiraan membuat sebagian pelaku pasar menahan diri. Powell sebelumnya menegaskan tidak terburu-buru memangkas bunga karena inflasi musim panas diperkirakan naik akibat tarif.

“Pekan lalu, ketika pasar memperkirakan pemangkasan 25 basis poin untuk September dan lebih dari dua kali pemangkasan hingga akhir tahun, ada risiko pidato Powell mengecewakan jika ia tidak cukup jelas mendukung langkah itu,” kata Vassili Serebriakov, FX dan macro strategist di UBS New York.

“Sekarang pasar hanya memperkirakan sekitar 20 basis poin di September dan sedikit di atas 50 basis poin hingga akhir tahun. Menurut saya, risikonya kini lebih seimbang,” tambah Serebriakov.

Data perdagangan menunjukkan pasar saat ini memperkirakan total 54 basis poin pemangkasan bunga hingga akhir 2025. Risalah rapat The Fed pada 29-30 Juli akan dirilis Rabu waktu setempat, namun diperkirakan tak banyak memberi gambaran karena dilakukan sebelum rilis data ketenagakerjaan yang lemah.

Sementara itu, data ekonomi Selasa menunjukkan pembangunan rumah tunggal baru di AS naik pada Juli. Izin mendirikan bangunan juga meningkat meski bunga kredit perumahan tinggi dan ketidakpastian ekonomi terus menekan minat pembelian rumah.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama, naik 0,15% ke posisi 98,27. Euro turun 0,12% menjadi US$1,1646. Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,22% ke level 147,54.

Pergerakan mata uang relatif tenang dalam beberapa pekan terakhir setelah dolar sempat anjlok tajam di paruh pertama tahun ini. “Selama musim panas, ada sedikit aksi ambil untung di pasar valuta asing. Sekarang investor hanya menunggu katalis baru untuk pergerakan selanjutnya,” ujar Serebriakov.

Di sisi lain, poundsterling turun 0,16% ke US$1,348. Dolar Australia melemah 0,62% ke US$0,6451, terendah sejak 5 Agustus.

Pasar juga menyoroti perkembangan perundingan damai untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Presiden AS Donald Trump pada Selasa menyatakan berharap Presiden Rusia Vladimir Putin mau melangkah ke arah perdamaian. Namun ia mengakui Putin mungkin sama sekali tidak berniat membuat kesepakatan, yang disebutnya bisa menjadi “situasi sulit” bagi Kremlin.

Artikel Terkait

Tumbuh 41,6%, Laba Emiten Rumah Sakit (SILO) Rp476,41 Miliar di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), ...

Transaksi Harian 7 Juta Kali, SeaBank Kantongi Laba Rp214 Miliar di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Seabank Indonesia mencatat kinerja...

Kinerja Positif, Emiten Real Estat (CBDK) Cetak Pendapatan Rp1,2 Triliun di Semester I 2025, Naik 23%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), ...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru