STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik hampir 1% pada akhir perdagangan Rabu (20/8/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (21/8/2025) WIB. Penguatan ini seiring pelemahan dolar AS. Investor juga menantikan rilis notulen rapat Federal Reserve terakhir dan pidato Ketua Fed Jerome Powell di simposium ekonomi Jackson Hole untuk melihat arah suku bunga berikutnya.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat naik 0,9% ke US$3.345,38 per ons pada pukul 17.11 GMT, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 1 Agustus. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,8% menjadi US$3.388,7 per ons.
Pelemahan dolar membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain. Bob Haberkorn, Market Strategist RJO Futures, mengatakan, “Harga emas turun kemarin, jadi sekarang trader melihat ini sebagai kesempatan masuk ke emas menjelang rilis notulen Fed.”
Ia menambahkan, “Jika Powell dovish, ini positif untuk emas, karena emas tidak menghasilkan bunga. Harga akan mencoba menembus US$3.350/ons dan kemudian berpotensi menguji US$3.400/ons jika dia dovish.”
Notulen rapat Fed Juli akan dirilis pukul 14.00 EDT, dua hari sebelum pidato Powell di simposium Jackson Hole. Keputusan Fed pada bulan lalu untuk mempertahankan suku bunga memunculkan dissent dari dua bankir sentral yang ingin menurunkan suku bunga guna mengantisipasi pelemahan pasar tenaga kerja.
Pasar saat ini memperkirakan peluang untuk pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan The Fed berikutnya pada September mencapai 85%. Data ini berasal dari alat CME FedWatch.
Selain emas, logam lain juga bergerak positif. Spot silver naik 1% ke US\$37,73 per ons. Platinum meningkat 2% menjadi US\$1.331,70 per ons. Palladium relatif stabil di US\$1.115,92 per ons setelah sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli.