STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan BI-Rate sebesar 5 basis poin (bps) menjadi 5% ditanggapi positif guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Wisnu Sunandar, Sekretaris Perusahaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), misalnya, mengapresiasi kebijakan BI tersebut.
“Kebijakan moneter yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional akan berdampak positif pada kinerja bank,” katanya dalam sebuah pernyataan dikutip Jumat (22/8/2025).
Wisnu mengemukakan, di posisi BSI, penurunan BI Rate memberikan dampak positif terhadap portofolio pembiayaan bank. Sebagai bank syariah, mayoritas pembiayaan BSI menggunakan skema berbasis fixed rate.
“Dengan didukung oleh basis dana murah yang kuat serta produk wadiah, kondisi ini memberikan potensi peningkatan pada Net Imbalan (NIM), sehingga meningkatkan potensi profitability,” katanya.
Di sisi lain, sejalan penurunan BI rate, BSI akan mengkaji margin pembiayaan agar dapat lebih kompetitif di market. BSI masih dapat mempertahankan pertumbuhan positif.
Pada Maret 2025, aset BSI naik 12% year on year, pembiayaan 16,21% dan DPK naik 7,40%. BSI optimistis kebijakan penurunan suku bunga ini akan sekaligus memperluas peran perbankan syariah dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Perseroan masih akan fokus pada bisnis yang memiliki uniqueness syariah seperti halal ekosistem terutama haji serta terus memperkuat bisnis emas.