Senin, Agustus 25, 2025
28.2 C
Jakarta

Harga Saham Melonjak 45,49%, BEI Awasi Ketat Perdagangan Saham Emiten Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pengawasan ketat terhadap perdagangan saham PT Link Net Tbk (LINK), emiten penyedia layanan multimedia dan internet karena harganya bergerak di luar kebiasaan atau (Unusual Market Activity/UMA). Harga saham LINK meningkat cukup tinggi  setidaknya hingga perdagangan Senin ini.

Hingga pukul 10.25 WIB perdagangan sesi pertam di BEI, harga saham LINK tercatat naik 9,73% menjadi Rp3.720 per unit, dibanding sehari sebelumnya di level Rp3.390 per unit. Selama perdagangan saham sepekan di BEI, harga saham LINK telah melonjak 45,49%, dari Rp2.330 per unit pada 15 Agustus 2025 menjadi Rp3.390 per unit pada 22 Agustus 2025.

Sehubungan dengan lonjakan harga saham di luar kebiasaan tersebut, Bursa pun meminta investor untuk berhati-hati melakukan transaksi di saham ini dengan memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi BEI.

Selain itu, Otoritas Bursa mengimbau investor memperhatikan kinerja Perseroan dalam laporan keterbukaan informasi serta rencana aksi korporasi Perusahaan ini. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko investasi di kemudian hari nanti.

Ditinjau dari sisi keuangan, LINK masih mencatat kerugian signifikan hingga semester I 2025 yakni sebesar Rp691,69 miliar. Nilai kerugian Perseroan ini  membengkak 145% jika dibandingkan rugi Rp282,3 miliar pada periode sama 2034.

Anehnya, meski merugi, pendapatan usaha emiten jasa telekomunikasi tersebut berhasil tumbuh signifikan sebesar 47,1% menjadi Rp1,57 triliun pada semester I 2025, dari Rp1,07 triliun pada periode sama tahun 2024. Bahkan manajemen Perseroan juga mampu menekan sejumlah beban sepanjang semester I 2025.

Sebelumnya berhembus isu bahwa PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) tengah melakukan negosiasi untuk mengambil alih saham LINK. Jika informasi ini benar maka boleh jadi lonjakan harga saham LINK dalam sepekan terakhir memiliki keterkaitan dengan rencana akuisisi ini. Investor pun tampak mulai berspekulasi dengan bertransaksi di saham LINK untuk mencari gain temporer. (konrad)

Artikel Terkait

Layman Holdings Jual 1,13% Saham Leyand International (LAPD), Buat Apa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Layman Holdings Pte, Ltd , salah...

Perluas Basis Investor Domestik, Segar Kumala Siap Stock Split Jadi Rp25 per Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Segar Kumala Indonesia Tbk...

Awal Pekan, IHSG Berakhir di 7.926,907, Naik 0,87%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 7.921,021, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru