STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan hari Senin (25/8/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (26/8/2025) WIB). Pelemahan ini dipicu aksi ambil untung investor setelah terjadi reli besar pekan lalu. Para pelaku pasar kini menantikan laporan laba Nvidia dan data inflasi pilihan Federal Reserve dalam beberapa hari mendatang.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 349,27 poin atau 0,77% ke level 45.282,47. Indeks S&P 500 (SPX) 500 terkoreksi 27,59 poin atau 0,43% menjadi 6.439,32. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi melemah 47,24 poin atau 0,22% ke posisi 21.449,29.
Sementara itu, futures Dow Jones Industrial Average naik tipis 46 poin atau 0,09%. S&P 500 futures bertambah 0,07% dan Nasdaq 100 futures meningkat 0,03%.
Investor masih optimistis soal peluang penurunan suku bunga pada September. Keyakinan ini muncul setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi sinyal positif dalam pidatonya pekan lalu di Jackson Hole, Wyoming. Harapan tersebut mendorong perhatian ke sektor yang dinilai siap melesat, termasuk saham-saham berkapitalisasi kecil.
Para pelaku pasar juga menanti laporan laba Nvidia yang akan dirilis Rabu mendatang. Laporan ini diperkirakan bisa memberi dorongan pada saham teknologi besar setelah sempat melemah. Dari tujuh saham teknologi unggulan yang dikenal dengan sebutan “Magnificent Seven,” lima di antaranya menguat pada Jumat. Sebelumnya, saham-saham tersebut sempat tertekan selama lima hari berturut-turut.
Keith Lerner, Co-Chief Investment Officer Truist Wealth, mengatakan kepada CNBC, “Saya masih berpikir secara jangka panjang, tema dominan bull market ini adalah AI. Ekspektasi terhadap teknologi sangat tinggi menjelang laporan [Nvidia]. Tapi apakah mereka melampaui atau tidak, saya akan melihat dari sudut pandang luas, tren dasar ini tetap positif.”
Lerner menambahkan, “Jika terjadi sedikit hambatan dengan Nvidia, kami akan menggunakan kesempatan itu untuk tetap berpegang pada sektor teknologi karena momentum sejati masih ada di sini. Sampai saat ini, belum ada perubahan dalam tema itu.”
Investor juga menunggu serangkaian laporan ekonomi yang akan dirilis Selasa pagi. Data yang dinanti termasuk pesanan barang tahan lama, indeks kepercayaan konsumen, Case-Shiller Home Price Index, serta Richmond Fed Manufacturing Index. Presiden Richmond Federal Reserve, Thomas Barkin, juga dijadwalkan memberikan pidato.
Selain itu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Juli akan diumumkan Jumat mendatang, menjadi indikator penting bagi arah kebijakan moneter AS.