STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali merilis daftar saham yang masuk kategori Unusual Market Activity (UMA). Kali ini, ada tiga saham yang dicermati, yaitu PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC), dan PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menyampaikan pengumuman ini demi perlindungan investor.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar,” tulis Yulianto dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (27/8/2025).
Ia menegaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran peraturan di pasar modal.
OASA Kembali Masuk UMA
Saham OASA beberapa kali masuk radar UMA. Sebelumnya, saham ini diumumkan masuk UMA pada 23 Mei 2025 dan 24 Juni 2025. Informasi terbaru mengenai OASA adalah laporan kepemilikan saham yang dipublikasikan Bursa pada 25 Agustus 2025.
Pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2025, saham OASA melonjak tajam. Harga ditutup di level Rp256, naik Rp50 atau 24,27% dibanding penutupan sehari sebelumnya di Rp206. Perdagangan dibuka di Rp210, lalu bergerak di kisaran Rp210 hingga Rp256. Angka Rp256 menjadi level tertinggi sekaligus rekor baru tahun ini.
Volume transaksi mencapai 266,89 juta saham. Sepanjang tahun berjalan, OASA bergerak dari level terendah Rp103 pada 9 April 2025 hingga Rp256 pada 26 Agustus 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini diperdagangkan di kisaran Rp98 hingga Rp256. Kapitalisasi pasar OASA kini mencapai Rp1,62 triliun.
FLMC Ikut Dicermati
Saham FLMC juga masuk radar UMA setelah harganya melonjak tak biasa. Informasi terbaru yang dipublikasikan Bursa pada 25 Agustus 2025 adalah penerbitan SKS pengganti karena hilang. Sebelumnya, saham FLMC pernah terkena UMA pada 9 Januari 2025.
Pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2025, harga saham FLMC ditutup di Rp148 per saham, naik Rp13 atau 9,63% dari Rp135. Perdagangan dibuka di Rp148 dan bertahan di posisi tersebut sepanjang sesi. Harga tertinggi dan terendah sama-sama berada di Rp148, dengan volume transaksi 545.400 saham.
Sepanjang tahun berjalan, saham FLMC menyentuh level terendah Rp29 pada 21 April 2025 dan tertinggi Rp148 pada 26 Agustus 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp28 hingga Rp148. Kapitalisasi pasar FLMC kini tercatat sebesar Rp115,62 miliar.
CASH Catat Rekor Baru
Saham CASH juga masuk daftar UMA. Emiten penyedia sistem pembayaran ini terakhir merilis informasi publik pada 11 Agustus 2025 terkait perubahan logo, domain situs resmi, dan domain email. Pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2025, harga saham CASH ditutup di Rp108 per saham. Angka ini naik Rp9 atau 9,09% dari Rp99 sehari sebelumnya.
Harga pembukaan tercatat Rp101 per saham. Sepanjang perdagangan, saham CASH bergerak di rentang Rp100 hingga Rp108. Level Rp108 menjadi posisi tertinggi sepanjang tahun berjalan sekaligus rekor baru bagi perusahaan ini.
Volume transaksi mencapai 4,61 juta saham. Harga terendah tahun ini masih Rp53 pada 9 April 2025. Dalam periode 52 minggu terakhir, saham CASH bergerak di kisaran Rp51 hingga Rp108. Dengan capaian tersebut, kapitalisasi pasar CASH mencapai Rp154,56 miliar.
Imbauan untuk Investor
BEI menegaskan saat ini pihaknya sedang mencermati pola transaksi saham-saham tersebut. Investor pun diminta lebih berhati-hati sebelum mengambil keputusan.
Bursa mengingatkan agar pelaku pasar memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action yang belum mendapat persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan.