Jumat, September 12, 2025
27.2 C
Jakarta

Saham BBCA Terkoreksi, Direksi Singgung Buyback dan Kondisi Fundamental

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) belakangan berada dalam tren koreksi. Meski begitu, manajemen menegaskan kondisi fundamental perseroan tetap kuat.

Wakil Presiden Direktur BCA, John Kosasih, menilai dinamika pasar saat ini masih sangat bergejolak. “Kami menyadari kondisi pasar hari ini, itu sangat-sangat volatile. Meskipun bursa sempat mengalami kenaikan kemarin, tapi dinamika di pasar ini tetap berlangsung dengan tekanan jual dari investor asing,” ujarnya dalam Public Expose Live 2025 yang digelar Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/9/2025).

John menekankan fundamental BCA masih terjaga dengan baik. Ia menyebut neraca keuangan tetap sehat, likuiditas kuat, dan aspek permodalan berada pada tingkat memadai untuk menopang ekspansi bisnis ke depan.

“Kualitas daripada aset kita juga sangat-sangat baik, NPL terjaga di 2,2%, LAR sekitar 5,7%, ini juga terus mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dan profitabilitas kita terus mencatat pertumbuhan positif sampai dengan semester I-2025 ini,” ungkap John.

Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung BCA, mulai dari regulator, investor, hingga nasabah. Menurutnya, ke depan BCA akan terus berkomitmen memperkuat kepercayaan masyarakat dengan layanan unggul, tata kelola yang baik, serta etika korporasi. “Kami bertekad untuk senantiasa membangun institusi yang terpercaya, tanggung, serta tetap berada di sisi Bapak-Ibu semuanya,” katanya.

Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menambahkan kondisi volatil pasar justru dimanfaatkan investor domestik. “Kalau kita lihat investor domestik juga mengambil kesempatan dalam kondisi yang volatile ini. Jumlah investor retail meningkat hingga sekitar 409 ribu. Ini menunjukkan ada sedikit pergeseran dari komposisi asing ke domestik. Ini wajar,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan soal rencana buyback saham, John Kosasih menegaskan saat ini belum ada rencana baru. “Saat ini kita belum memiliki rencana untuk melakukan share buyback lagi. Kita serahkan kepada pasar,” jelasnya.

Ia mengingatkan perseroan sudah pernah melakukan buyback ketika harga terkoreksi di awal 2025. “Pada waktu koreksi di awal tahun 2025, sekitar bulan Maret, kita melakukan share buyback. Tapi saat ini kita belum memiliki rencana untuk melakukan buyback,” tambah John.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 11 September 2025, saham BBCA ditutup di level Rp7.850 per saham, naik 0,64% atau 50 poin dari penutupan sebelumnya Rp7.800.

Sepanjang perdagangan, saham BBCA dibuka di Rp7.900, sempat menyentuh Rp7.975, lalu bergerak ke titik terendah Rp7.850. Volume transaksi tercatat 235,17 juta lembar saham.

Sejak awal tahun, saham BBCA sempat menyentuh level tertinggi Rp9.900 pada 2 Januari 2025 dan terendah Rp7.525 pada 9 September 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp7.275 hingga Rp10.950. Dengan harga saat ini, kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp967,71 triliun.

Artikel Terkait

BCA Buka Suara Soal Dividen Interim dan Payout Ratio Tahun 2025, Begini Bocoran John Kosasih

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA)...

Entitas Anak Sarana Menara (TOWR) Raih Fasilitas Kredit Rp500 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direksi PT  Profesional Telekomunikasi Indonesia  (Protelindo)...

Berakhir di 7.747,905, IHSG Kembali Naik 0,64%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 7.781,171, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru