STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada akhir perdagangan Senin (15/9/2025) waktu setempat. Korea Selatan mencetak sejarah baru setelah indeks Kospi tembus rekor tertinggi. Sementara pasar Jepang dan Malaysia tutup karena hari libur nasional.
Mengutip CNBC International, Kospi sempat menanjak ke level 3.420,23 di awal perdagangan. Itu menjadi rekor sepanjang masa. Indeks ini terus reli selama 10 hari berturut-turut setelah Menteri Keuangan Korea Selatan, Koo Yun-cheol, mengumumkan rencana pemerintah untuk membatalkan kenaikan pajak investasi saham. Pada akhir sesi, Kospi ditutup naik 0,35% di 3.407,31. Indeks kecil Kosdaq ikut menguat 0,66% ke 852,69.
Pasar lain di Asia bergerak beragam. Investor menunggu hasil pertemuan antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Madrid. Agenda itu membahas isu ekonomi, keamanan nasional, hingga perdagangan. Pertemuan dipimpin Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Dari pihak Tiongkok hadir Wakil Perdana Menteri He Lifeng bersama negosiator perdagangan utama Li Chenggang.
Di Hong Kong, Hang Seng Index naik 0,22% ke 26.446,56. Hang Seng Tech Index juga menguat 0,27%. Dari daratan Tiongkok, CSI 300 menanjak 0,24% ke 4.533,06 meski data ekonomi terbaru melemah. Penjualan ritel dan produksi industri Agustus di bawah perkiraan. Investasi properti bahkan anjlok 12,9% sepanjang delapan bulan pertama 2025.
Namun Shanghai Composite justru melemah 0,26% ke 3.860,50. Indeks ASX/S&P 200 Australia turun 0,13% dan berakhir di 8.853. Di India, Nifty 50 juga tergelincir 0,18% ke 25.069,20.
Pasar global kini menanti keputusan penting bank sentral Amerika Serikat. Investor berharap Federal Reserve menurunkan suku bunga pada Rabu waktu setempat.