Sabtu, Desember 6, 2025
24.7 C
Jakarta

Wall Street Turun Tipis, Investor Tunggu Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup melemah tipis pada akhir perdagangan hari Selasa (16/9/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (17/9/2025) WIB). Investor memilih ambil untung sebelum keputusan penting soal suku bunga dari The Federal Reserve.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York turun 125,55 poin atau 0,27% ke posisi 45.757,9. Indeks S&P 500 (SPX) melemah 8,52 poin atau 0,13% ke 6.606,76. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, terkoreksi tipis 14,79 poin atau 0,07% menjadi 22.333,959.

Saham teknologi besar ikut jadi pemberat. Nvidia turun 1,6%, Microsoft terkoreksi 1,2%, sementara Palantir dan induk Google, Alphabet, juga ikut melemah.

Pasar kini menunggu hasil rapat The Fed yang berlangsung dua hari. Para pelaku pasar hampir pasti memperkirakan ada pemangkasan suku bunga setidaknya 25 basis poin, menurut CME FedWatch Tool. Pertanyaan besarnya, berapa kali pemangkasan lagi yang mungkin terjadi sebelum 2025 berakhir.

Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan menggelar konferensi pers usai pengumuman. Investor akan mencermati arah kebijakan moneter selanjutnya. Situasi ini juga makin menarik setelah Senat mengkonfirmasi pilihan Presiden Donald Trump, Stephen Miran, untuk masuk ke jajaran The Fed. Di saat bersamaan, Trump berupaya mencopot Gubernur The Fed Lisa Cook yang juga ikut memberikan suara.

Seema Shah, Kepala Strategi Global Principal Asset Management, menilai keputusan The Fed tidak boleh terburu-buru. “Meskipun permintaan tenaga kerja melunak, masalah pasokan tenaga kerja masih menutupi pelemahan, dan risiko resesi tetap terbatas untuk saat ini. Keputusan memangkas 50 basis poin pada tahap ini akan lebih terlihat dipengaruhi tekanan politik daripada kebutuhan ekonomi. Pemangkasan 25 basis poin lebih tepat untuk mengantisipasi perlambatan tanpa bereaksi berlebihan pada tanda-tanda awal tekanan,” ujarnya.

Selain kebijakan moneter, pasar juga menyoroti isu perdagangan global. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada CNBC, “China kini merasa kesepakatan dagang mungkin bisa tercapai” setelah dua hari pembicaraan di Madrid. Pernyataan positif juga datang dari Presiden Trump pada awal pekan ini, yang sempat mendorong S&P 500 menembus 6.600 untuk pertama kalinya.

Di sela pembahasan dagang, ada terobosan soal aplikasi TikTok. AS dan China mencapai kesepakatan kerangka kerja agar TikTok bisa tetap beroperasi di Amerika. Oracle disebut akan terlibat dalam pengaturan teknis. Saham Oracle pun naik 1,5%.

Namun, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menegaskan pembahasan lebih luas soal perdagangan “ditunda” ke waktu lain karena fokus penuh pada kesepakatan TikTok.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Divestasi Seluruh Saham MORA, XLSmart Telecom (EXCL) Kantongi Dana Rp1,87 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) telah...

Gembok Dibuka! Saham VKTR hingga IMJS Siap ‘Ngegas’ Lagi Senin Depan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa kabar segar...

Sumber Alfaria (AMRT) Gelontorkan Dana Rp1,5 Triliun untuk Buyback 650 Juta Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berencana...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru