STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi perdagangan empat saham emiten yang sempat digembok karena lonjakan harga signifikan. Saham yang kembali bisa diperdagangkan pada sesi I, Senin 22 September 2025, adalah PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA), PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL), PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE), dan PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan keputusan ini diambil setelah bursa melakukan evaluasi atas penghentian sementara yang sebelumnya diberlakukan. “Berdasarkan penilaian bursa, suspensi atas perdagangan saham PIPA, DWGL, BLUE, dan CLAY dibuka kembali mulai sesi I tanggal 22 September 2025,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (20/9/2025).
BEI sebelumnya menghentikan perdagangan saham PIPA pada 11 September 2025. Langkah ini diambil setelah harga saham melonjak signifikan. Pada perdagangan 10 September 2025, PIPA ditutup di Rp216 per saham, naik Rp56 atau 35% dari penutupan sebelumnya Rp160. Saham ini bahkan menyentuh level tertinggi Rp216 dengan volume transaksi 655,23 juta saham. Kapitalisasi pasar PIPA kini mencapai Rp740,03 miliar.
Sementara itu, DWGL, BLUE, dan CLAY digembok perdagangannya mulai 19 September 2025. Ketiganya juga mengalami lonjakan harga kumulatif yang signifikan.
Pada 18 September 2025, DWGL naik Rp96 atau 24,62% dan ditutup di Rp486 per saham. Volume transaksi mencapai 15,79 juta lembar dengan nilai Rp7,39 miliar.
BLUE pada hari yang sama menguat Rp80 atau 14,95% dan ditutup di Rp615 per saham. Volume transaksi tercatat 4,98 juta lembar dengan nilai Rp3,08 miliar.
Sedangkan CLAY mencatat kenaikan Rp490 atau 24,62% dan ditutup di Rp2.480 per saham. Volume transaksi sebanyak 276,8 ribu lembar dengan nilai Rp671,26 juta.
Dengan dicabutnya suspensi ini, investor bisa kembali memperdagangkan keempat saham tersebut mulai awal pekan depan.