Rabu, Oktober 8, 2025
27.4 C
Jakarta

BEI Buka Kembali Suspensi 8 Saham Mulai 7 Oktober, Termasuk TINS dan PTRO

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka kembali suspensi perdagangan delapan saham yang sebelumnya dihentikan sementara karena pergerakan harga dinilai tidak wajar. Pembukaan kembali perdagangan akan dimulai pada sesi I, Selasa, 7 Oktober 2025.

Delapan saham yang dicabut suspensinya meliputi PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV), PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), PT Timah Tbk (TINS), PT Koka Indonesia Tbk (KOKA), PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

Selain saham PTRO, BEI juga membuka kembali perdagangan waran terstruktur PT Petrosea Tbk yaitu PTRODRCG6A, PTROYUCK6A, PTROZPCK6A, dan PTROHDCK6A di seluruh pasar.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan keputusan pembukaan kembali ini dilakukan setelah bursa melakukan evaluasi terhadap perdagangan saham-saham tersebut. “Suspensi atas perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 7 Oktober 2025,” ujar Yulianto, dikutip Senin (6/10/2025).

Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham OLIV pada 17 September 2025 setelah terjadi lonjakan harga signifikan. Suspensi diberlakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

Saham TEBE juga sempat disuspensi pada 24 September 2025 karena lonjakan harga yang dianggap tidak wajar. Hal serupa terjadi pada saham GPSO yang dihentikan perdagangannya sejak 26 September 2025.

BEI kemudian menangguhkan perdagangan saham PGUN pada 30 September 2025 di seluruh pasar setelah mengalami kenaikan harga tajam dalam waktu singkat.

Lonjakan harga juga terjadi pada saham TINS, KOKA, ASLI, dan PTRO, yang menyebabkan BEI menghentikan sementara perdagangannya pada 6 Oktober 2025. Langkah ini diambil untuk menjaga perlindungan investor dan memastikan perdagangan berjalan secara wajar.

Dengan dibukanya kembali suspensi, kedelapan saham tersebut dapat kembali diperdagangkan secara normal di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I, Selasa, 7 Oktober 2025.

Harga Saham

Pada perdagangan Selasa, 16 September 2025, saham OLIV naik Rp9 atau 9,09% ke level Rp108 per lembar. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp205,21 miliar. Dalam 52 minggu terakhir, harga saham bergerak di kisaran Rp9 hingga Rp108 per lembar.

Pada perdagangan Selasa, 24 September 2025, saham TEBE melesat tajam. Harga naik 560 poin atau 24,78% menjadi Rp2.820 per lembar. Saham dibuka di Rp2.480 dan sempat menyentuh harga tertinggi Rp2.820 serta terendah Rp2.450. Volume perdagangan mencapai 48,96 juta lembar. Penutupan sebelumnya pada 22 September 2025 tercatat di Rp2.260. Sepanjang tahun ini, harga saham TEBE bergerak di kisaran Rp540 hingga Rp2.820, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp3,62 triliun.

Saham GPSO juga ikut melonjak pada perdagangan Kamis, 25 September 2025. Harga ditutup di Rp880 per saham, naik 125 poin atau 16,56% dibanding penutupan sebelumnya di Rp755. Saham ini dibuka di Rp930 per lembar dan bergerak di kisaran Rp780 hingga Rp930. Volume transaksi tercatat sebanyak 28,05 juta lembar. Sepanjang tahun ini, harga saham GPSO sempat menyentuh level tertinggi Rp1.105 pada 2 Januari dan terendah Rp252 pada 1 September. Dalam 52 minggu terakhir, pergerakannya berada di rentang Rp103 hingga Rp1.450. Kapitalisasi pasar GPSO kini sekitar Rp586,73 miliar.

Lonjakan paling tajam terjadi pada saham PGUN di perdagangan Senin, 29 September 2025. Harga saham ditutup di Rp18.400 per lembar, naik Rp3.050 atau 19,87% dari penutupan sebelumnya di Rp15.350. Sepanjang perdagangan, saham ini dibuka di Rp18.400 dan bergerak di kisaran Rp18.200 hingga Rp18.400. Volume transaksi mencapai 239.600 lembar. Lonjakan ini membawa PGUN mencetak rekor harga tertinggi sepanjang tahun. Harga terendah tahun ini tercatat di Rp424 pada 2 Januari, sementara dalam 52 minggu terakhir, pergerakan berada di antara Rp378 hingga Rp18.400. Kapitalisasi pasar kini menembus Rp105,57 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, saham TINS naik Rp345 atau 18,02% dan berakhir di Rp2.260 per lembar. Volume transaksi mencapai 342,02 juta lembar dengan nilai Rp750,48 miliar dari 45.850 kali transaksi.

Di hari yang sama, saham KOKA juga menguat Rp78 atau 24,84% ke Rp392 per lembar. Volume transaksi tercatat sebanyak 165,07 juta lembar dengan nilai Rp60,97 miliar dari 18.674 kali transaksi.

Saham ASLI ikut menanjak tajam pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025. Harga naik Rp42 atau 34,71% menjadi Rp163 per lembar. Volume transaksi mencapai 700,87 juta lembar dengan nilai Rp108,05 miliar dari 24.564 kali transaksi.

Sementara itu, saham PTRO naik Rp400 atau 5,93% ke level Rp7.150 per lembar. Volume transaksi mencapai 72,18 juta lembar dengan nilai Rp510,99 miliar dari 28.816 kali transaksi.

Artikel Terkait

SURGE, Bali Internet, dan Huawei Luncurkan Wi-Fi 7 Pertama di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)...

PEI Jalin Kolaborasi Strategis Bersama Empat LPE Terkemuka di Asia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) bersama...

Ukir Rekor Baru, IHSG Naik 0,36% ke 8.169,281

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.182,656, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru