STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan peringatan Unusual Market Activity (UMA) pada empat saham yang mengalami lonjakan harga di luar kebiasaan. Saham-saham tersebut adalah PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI), dan PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan pengumuman UMA bertujuan memberikan perlindungan bagi investor agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
“Terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan. Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut,” ujar Pande, dikutip Selasa (14/10/2025).
BEI menegaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal. Namun, investor diminta tetap waspada dan memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing emiten.
Untuk saham MHKI, informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat berasal dari laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dipublikasikan pada 8 Oktober 2025.
Sementara itu, saham GIAA kembali masuk daftar UMA setelah sebelumnya mengalami peringatan serupa pada 12 Juni 2025. Informasi terakhir terkait emiten ini dipublikasikan pada 13 Oktober 2025 melalui situs resmi BEI.
Peringatan serupa juga diberikan kepada saham MOLI, dengan data terakhir perusahaan tercatat pada 7 Oktober 2025.
Adapun saham SINI sudah beberapa kali masuk daftar UMA, yaitu pada 30 Januari 2025 dan 9 Mei 2025. Informasi terbaru dari perusahaan ini tercatat pada 8 Oktober 2025.
“Investor diharapkan memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action bila belum mendapat persetujuan RUPS,” kata Pande.
Ia juga mengimbau pelaku pasar agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat muncul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.
BEI menegaskan langkah pengumuman UMA merupakan bagian dari upaya menjaga keteraturan dan perlindungan investor di pasar modal.
Harga Saham
Harga saham MHKI melesat pada perdagangan Senin, 13 Oktober 2025. Saham ini ditutup di Rp312 per saham, naik 16,42% atau Rp44 dari penutupan sebelumnya di Rp268. Sepanjang sesi, MHKI bergerak di kisaran Rp268 hingga Rp334 dengan volume transaksi mencapai 274,39 juta saham. Lonjakan ini menandakan tingginya minat beli investor. Kenaikan tersebut juga membawa MHKI mencetak harga tertinggi tahun berjalan di Rp312, sementara posisi terendah tahun ini berada di Rp89 pada 9 April 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di rentang Rp82 hingga Rp334. Dengan kenaikan tersebut, kapitalisasi pasar MHKI kini sekitar Rp1,17 triliun.
Saham GIAA juga ikut melonjak pada perdagangan yang sama. Harga saham maskapai penerbangan nasional ini ditutup di Rp126 per saham, naik 9,57% atau 11 poin dari penutupan sebelumnya di Rp115 pada 10 Oktober 2025. Sepanjang perdagangan, GIAA bergerak di level tertinggi Rp126 dan terendah Rp126 dengan volume transaksi mencapai 1,24 miliar saham. Lonjakan ini sekaligus mencatatkan harga tertinggi GIAA sepanjang tahun di Rp126, sedangkan posisi terendahnya berada di Rp31 pada 19 Maret 2025. Dengan harga terbaru, kapitalisasi pasar GIAA tercatat sebesar Rp11,52 triliun.
Kenaikan tajam juga terjadi pada saham MOLI. Pada perdagangan 13 Oktober 2025, saham ini ditutup di Rp400 per saham, naik 11,73% atau 42 poin dari penutupan sebelumnya di Rp358. Sepanjang hari, MOLI bergerak di kisaran Rp308 hingga Rp400 dengan total volume transaksi mencapai 60,49 juta saham. Saham ini juga menembus harga tertinggi tahun berjalan di Rp400, sementara posisi terendahnya berada di Rp178 pada 9 April 2025. Dalam 52 minggu terakhir, MOLI bergerak di kisaran Rp160 hingga Rp400. Dengan harga tersebut, kapitalisasi pasar MOLI kini mencapai Rp1,09 triliun.
Saham SINI juga menguat signifikan pada perdagangan Senin, 13 Oktober 2025. Harga sahamnya naik 9,66% atau 500 poin ke posisi Rp5.675. SINI dibuka di Rp5.175 dan sempat menyentuh level tertinggi hariannya di Rp5.675 yang juga menjadi rekor tertinggi tahun ini. Harga terendah hari itu tercatat di Rp5.175. Volume transaksi mencapai 159.400 saham, mencerminkan tingginya minat beli investor. Dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp5.175 pada 10 Oktober 2025, saham ini mencatat lonjakan cukup tajam. Sepanjang tahun berjalan, SINI bergerak di rentang Rp1.975 hingga Rp5.675. Dalam 52 minggu terakhir, pergerakannya berada di kisaran Rp1.955 hingga Rp5.700. Dengan kenaikan ini, kapitalisasi pasar SINI kini sekitar Rp2,73 triliun.