STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat (17/10/2025) waktu setempat. Sebagian besar pasar di kawasan melemah mengikuti pelemahan di Wall Street, di tengah kekhawatiran investor terhadap sektor perbankan dan tensi dagang yang meningkat.
Mengutip CNBC International, indeks Kospi Korea Selatan justru mencetak rekor tertinggi baru untuk hari ketiga berturut-turut. Penguatan ini terjadi di tengah berlanjutnya pembicaraan dagang antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Sepanjang sesi, Kospi sempat menyentuh level tertinggi harian di 3.794,87 sebelum terkoreksi dan akhirnya ditutup menguat tipis di posisi 3.748,89. Sementara itu, indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,68% menjadi 859,54.
Sementara di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,44% dan berakhir di level 47.582,15. Indeks Topix juga melemah 1,03% menjadi 3.170,44. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,81% ke 8.995,3 dan menghentikan reli tiga hari beruntun.
Pasar saham Hong Kong mencatatkan pelemahan paling dalam di kawasan. Indeks Hang Seng (HSI) merosot 2,48% ke 25.247,1, menjadi penurunan terbesar sejak April. Tekanan terutama datang dari saham sektor pendidikan.
Selain itu, saham produsen mobil China, BYD, anjlok lebih dari 4% setelah perusahaan mengajukan rencana penarikan sekitar 115.000 unit kendaraan ke Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China akibat cacat desain dan masalah baterai.
Indeks CSI 300 di daratan China ikut tergelincir 2,26% ke posisi 4.514,23, juga mencatat penurunan terdalam sejak April. Sedangkan indeks Shanghai Composite ditutup di level 3.839,75 tanpa perubahan berarti.
Di sisi lain, saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. turun 2,36% menjadi 1.450 dolar Taiwan atau setara US$47,28 per saham. Padahal, perusahaan chip terbesar dunia itu mencatatkan kinerja kuartal III yang lebih baik dari perkiraan setelah bursa Taiwan tutup sehari sebelumnya.
Pasar India justru menguat. Indeks Nifty 50 naik 0,49% ke 25.709,85 setelah menambah 124,55 poin.
Sementara itu, di Amerika Serikat, kekhawatiran terhadap sektor perbankan kembali menekan pasar. Saham bank regional dan perusahaan investasi Jefferies jatuh tajam pada perdagangan Kamis waktu setempat. Investor khawatir ada potensi kredit bermasalah di portofolio pinjaman bank-bank tersebut.
Meski mayoritas bursa Asia melemah, pasar menilai optimisme atas negosiasi dagang antara Korea Selatan dan AS menjadi faktor pendorong utama di Seoul. “Kospi mencatat rekor tertinggi tiga hari berturut-turut seiring berlanjutnya pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat,” tulis laporan CNBC.
Optimisme ini menahan sentimen negatif di kawasan, meski tekanan dari sektor keuangan dan manufaktur global masih membayangi pasar.
