STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT Adhi Karya (ADHI) pada sembilan bulan pertama 2025 kurang menggembirakan. Pendapatan maupun laba perusahaan BUMN tersebut turun signifikan sepanjang Januari-September 2025.
Manajemen ADHI, menurut laporan keuangan September 2025 yang disampaikan Kamis, 23 Oktober 2025 mengemukakan, laba ADHI anjlok 93,62% menjadi Rp4,42 miliar pada kuartal III 2025 dibanding Rp60,32 miliar kuartal III 2024.
Anjloknya laba emiten BUMN ini disebabkan antara lain oleh pendapatan yang merosot 38,28% menjadi Rp5,65 triliun pada kuartal III 2025, dari Rp9,16 triliun pada kuartal III 2024.
Pendapatan ADHI dari teknik dan konstruksi merosot 35,73% jadi Rp4,63 triliun, dari Rp7,2 triliun kuartal III 2024. Adapun pendapatan segmen manufaktur anjlok 56%, dari Rp1,25 triliun menjadi Rp552,53 miliar di kuartal III 2025.
Beban pokok ADHI dapat ditekan turun 41,9%, menjadi Rp4,82 triliun pada kuartal III 2025, dari Rp8,29 triliun pada kuartal III 2024. Namun, laba kotor ADHI turun 3,46% jadi Rp1,73 triliun di kuartal III 2025, dari Rp2,33 triliun kuartal III 2024.
Total aset ADHI per September 2025 sebesar Rp33,62 triliun, turun 4,04% dari Rp35,04 triliun per Desember 2024. Jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per September 2025, masing-masing sebesar Rp23,92 triliun dan Rp9,7 triliun.
Kinerja keuangan yang cenderung merosot, ikut berimbas terhadap harga saham Perseroan. Hingga perdagangan sesi pertama di BEI, Kamis 23 Oktober 2025, harga saham ADHI tercatat di Rp270 per unit, turun 2,88% dibanding Rp278 per unit di penutupan sebelumnya.
Pada periode 23 September 2025 sampai dengan 23 Oktober 2025, harga saham ADHI turun sebesar 3,57%, dari Rp280 per saham menjadi Rp270 per saham. (konrad)
