STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Rabu (5/11/2025) waktu setempat. Kenaikan ini terjadi setelah indeks utama di Wall Street berbalik arah ke zona hijau, mendorong sentimen positif di pasar regional.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa ditutup naik 0,23% ke level 571,90 setelah sempat melemah di awal sesi. Indeks FTSE 100 di London menguat 0,64% menjadi 9.777,08. Di Jerman, DAX naik 0,42% ke 24.049,74, sementara CAC 40 di Prancis hanya naik tipis 0,08% ke 8.074,23. Indeks FTSE MIB Italia menanjak 0,41% menjadi 43.438,49, dan IBEX 35 Spanyol bertambah 0,39% ke posisi 16.098,40.
Kenaikan ini menandai pembalikan dari tren pelemahan sebelumnya. Sebelumnya, investor di Eropa sempat waspada menyusul kekhawatiran terhadap valuasi tinggi saham teknologi dan emiten berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikhawatirkan membentuk gelembung harga.
Namun, optimisme mulai pulih setelah bursa AS dibuka menguat. Saham-saham besar sektor AI seperti Advanced Micro Devices (AMD), Oracle, dan Nvidia kembali mencatat kenaikan di awal sesi perdagangan New York.
Kondisi pasar sempat tertekan sehari sebelumnya setelah CEO Goldman Sachs dan Morgan Stanley memperingatkan investor untuk bersiap menghadapi potensi pelemahan pasar dalam dua tahun mendatang.
Di sisi lain, rilis laporan keuangan sejumlah emiten besar Eropa turut memengaruhi pergerakan indeks. Saham Novo Nordisk turun 4,5% setelah bergerak fluktuatif sepanjang sesi. Perusahaan farmasi asal Denmark itu mencatat laba bersih sebesar 20 miliar kroner Denmark atau sekitar US$3,1 miliar pada kuartal III-2025, sejalan dengan proyeksi analis sebesar 20,12 miliar kroner Denmark.
Saham BMW justru melesat 6,9% setelah membukukan laba sebelum bunga sebesar 2,3 miliar euro, sesuai dengan ekspektasi pasar. Kenaikan ini membantu menopang indeks otomotif Eropa yang menjadi salah satu sektor unggulan hari itu.
Sementara itu, saham Orsted ditutup mendatar. Perusahaan energi angin asal Denmark tersebut melaporkan rugi bersih sebesar 1,7 miliar kroner Denmark, lebih baik dari perkiraan analis yang memperkirakan rugi 1,95 miliar kroner Denmark.
Dari sisi kebijakan moneter, Riksbank — bank sentral Swedia — memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 1,75%. Keputusan ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan bank sentral masih menunggu kejelasan arah inflasi sebelum melakukan perubahan kebijakan.
