STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kembali ditutup melemah pada perdagangan Rabu (19/11/2025) waktu setempat. Arah pasar mengikuti tekanan dari Wall Street yang masih dibayangi aksi jual di saham teknologi. Kekhawatiran atas valuasi perusahaan yang bergerak di kecerdasan buatan ikut menekan sentimen di kawasan.
Mengutip CNBC International, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,34% dan ditutup di 48.537,7. Indeks Topix ikut melemah 0,17% ke posisi 3.245,58. Sektor teknologi sempat menyeret Nikkei lebih dalam di awal perdagangan. Saham Advantest anjlok lebih dari 4% sebelum menutup sesi dengan penurunan 0,57%. Saham Renesas juga turun 3,02%.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun naik sekitar 2 basis poin ke 1,759% dan menyentuh level tertinggi sejak 2007. Imbal hasil tenor 20 tahun naik hampir 3 basis poin ke 2,811% dan menjadi yang tertinggi sejak 1999. Imbal hasil tenor 30 tahun naik hampir 4 basis poin ke 3,334% dan bergerak dekat rekor.
Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,61% ke 3.929,51. Indeks Kosdaq turun 0,84% ke 871,32. Saham Samsung Electronics turun 1,33% dan SK Hynix melemah 1,4%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,25% ke 8.447,9. Hang Seng Index Hong Kong melemah 0,33%. Di China, indeks CSI 300 naik 0,44%. Saham Xiaomi di Hong Kong turun lebih dari 4% setelah perusahaan memperingatkan potensi kenaikan harga ponsel pada 2026. Kenaikan biaya chip memori dan lonjakan permintaan AI menjadi penyebabnya.
Pasar India bergerak berlawanan arah. Indeks Nifty 50 naik 0,43%. Indeks Sensex juga menguat 0,45%.
