STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia bergerak naik pada penutupan perdagangan Senin (24/11/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (25/11/2025) WIB. Investor menilai peluang penurunan suku bunga Amerika Serikat dan perkembangan pembahasan damai Ukraina yang bisa membuka ruang pelonggaran sanksi terhadap Rusia sebagai pemasok minyak utama.
Amerika Serikat dan Ukraina dijadwalkan kembali menelaah rancangan rencana damai yang telah direvisi. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tenggat pembahasan pada Kamis. Kedua negara sepakat menyesuaikan draf sebelumnya yang dinilai terlalu menguntungkan Moskow.
Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent naik 81 sen atau 1.29% ke US$63,37 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 78 sen atau 1.34% ke US$58,84 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Managing Director Onyx Capital Group Jorge Montepeque menyampaikan pasar lebih banyak mencermati kondisi makro. “Pasar sangat fokus pada pandangan makro, yaitu perjanjian damai Ukraina dan ekonomi AS,” ujarnya. Ia menilai sanksi Amerika Serikat terhadap Rosneft dan Lukoil yang mulai berlaku Jumat lalu biasanya bisa mendorong harga naik. Namun pasar kini fokus pada peluang kesepakatan damai sehingga sentimen minyak cenderung melemah.
Trump menetapkan tenggat pembahasan hingga Kamis. Meski begitu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyampaikan tenggat tersebut masih bisa berubah. Kesepakatan damai dapat membuka ruang pencabutan sanksi yang selama ini menekan ekspor minyak Rusia. Data U.S. Energy Information Administration mencatat Rusia sebagai produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia pada 2024 setelah Amerika Serikat.
Ketidakpastian arah suku bunga Amerika Serikat juga memengaruhi minat investor. Namun peluang pemangkasan suku bunga meningkat setelah Presiden The Federal Reserve New York John Williams memberi sinyal pelonggaran bisa terjadi dalam waktu dekat.
Pendiri SS WealthStreet Sugandha Sachdeva menilai prospek penurunan suku bunga dapat membantu meredam sentimen negatif. “Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember dapat menjadi penyeimbang dengan meningkatkan selera risiko global,” ujarnya. Ia menambahkan harga minyak turun hampir 17% sepanjang tahun ini sehingga minat beli karena valuasi rendah mulai muncul.
