STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melemah tipis pada perdagangan Selasa (25/11/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (26/11/2025) WIB. Pergerakan ini terjadi setelah data penjualan ritel Amerika Serikat menunjukkan pelemahan dan semakin menguatkan ekspektasi pasar terkait pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot tercatat turun 0,21% ke posisi US$4.130,67 per ounce. Harga ini sempat menyentuh level tertinggi sejak 14 November dan masih melanjutkan reli setelah naik hampir 2% pada Senin. Kenaikan sebelumnya terjadi setelah sejumlah pejabat bank sentral AS memberi sinyal dukungan terhadap pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini pada pertemuan 9-10 Desember.
Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,1% ke level US$4.140 per ounce.
Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals, menilai sentimen pelaku pasar masih mengarah pada pemangkasan suku bunga. “Ada harapan baru untuk pemangkasan suku bunga Desember berdasarkan komentar dovish dari The Fed baru-baru ini, dan data ini tidak mengubah pandangan itu,” ujarnya.
Data penjualan ritel AS tercatat naik lebih rendah dari perkiraan pada September. Kenaikan ini melambat setelah beberapa bulan mencatat pertumbuhan yang kuat. Sementara itu, Indeks Harga Produsen AS naik 2,7% dalam 12 bulan hingga September, sama dengan kenaikan bulan sebelumnya.
Pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember mencapai 85%, jauh lebih tinggi dibandingkan 50% pada pekan lalu. Selain itu, pasar juga memperkirakan peluang 65% untuk pemangkasan lanjutan pada Januari, berdasarkan data CME Group.
Gubernur The Fed Stephen Miran menyatakan kondisi pasar tenaga kerja yang melemah memerlukan langkah pemangkasan suku bunga lanjutan. Pernyataan ini sejalan dengan sikap dovish Gubernur The Fed Christopher Waller yang disampaikan sehari sebelumnya.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya bergerak lebih positif ketika suku bunga rendah dan saat kondisi geopolitik serta ekonomi tidak stabil.
Ricardo Evangelista, analis dari ActivTrades, menilai kondisi saat ini masih menguntungkan emas. “Kondisi dasar seperti ketidakpastian ekonomi, gejolak geopolitik, dan ekspektasi dovish The Fed terus mendukung harga emas dalam waktu dekat,” kata dia.
