STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyalakan sinyal waspada bagi para pelaku pasar modal. Otoritas bursa mengumumkan lima saham sekaligus masuk dalam kategori di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada Rabu, 26 November 2025. Seluruh saham tersebut memicu perhatian karena kenaikan harga atau pola transaksi yang dianggap di luar kebiasaan.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono. Pengumuman tersebut tertuang dalam keterbukaan informasi yang dikutip pada Rabu (26/11/2025).
Yulianto menjelaskan penetapan status UMA ini dilakukan demi menjaga keamanan dana masyarakat. “Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” tulis Yulianto.
Adapun kelima saham yang terkena UMA antara lain adalah PT Indoland Development Tbk (SWID). Nasib serupa juga dialami saham PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT). Tiga emiten lainnya masuk radar pengawasan adalah PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), dan PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC).
Yulianto menekankan status ini bukan berarti emiten telah melakukan kesalahan pasti. “Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” jelasnya.
Pihak bursa memastikan pemantauan ketat terus berjalan terhadap kelima emiten tersebut. “Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham [SWID, BHAT, TCPI, BANK, APIC] tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tambah Yulianto.
BEI meminta para investor untuk lebih berhati-hati. Yulianto memberikan empat poin himbauan penting sebelum investor mengambil keputusan jual atau beli.
BEI menyampaikan jika investor perlu memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi, mencermati kinerja, meninjau ulang rencana aksi korporasi yang belum mendapat persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan.
Sebagai informasi tambahan, BEI mencatat rekam jejak keterbukaan informasi terakhir dari kelima emiten ini.
Informasi terakhir mengenai SWID dan BHAT dipublikasikan pada 6 November 2025 perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek. Hal serupa tercatat untuk APIC pada tanggal 7 November 2025.
Sementara itu, informasi terakhir BANK tercatat pada 11 November 2025 terkait rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Adapun untuk TCPI, informasi terakhir dipublikasikan pada 18 November 2025 perihal penyampaian materi public expose tahunan
Harga Saham
Saham SWID menjadi salah satu yang mencuri perhatian. Harga sahamnya melesat ke Rp147 atau naik 38 (34,86%) pada perdagangan 25 November 2025. Harga pembukaan berada di Rp109. Saham ini menyentuh level tertinggi harian Rp147 dan terendah Rp105 dengan volume transaksi 45.404.800 saham. SWID juga mencetak level tertinggi tahun berjalan di Rp147 dari posisi terendah Rp55 pada 4 Maret 2025. Kapitalisasi pasarnya tercatat Rp791.597.822.547.
Saham BHAT ikut mencatat lonjakan signifikan. Harga terakhir berada di Rp1.425 atau naik 285 (25%). Harga pembukaan berada di Rp1.150. Level tertinggi harian menyentuh Rp1.425 dengan volume 1.343.600 saham. BHAT juga mencatatkan level tertinggi tahun berjalan di Rp1.425 dari posisi terendah Rp452 pada 16 Januari 2025. Kapitalisasi pasar mencapai Rp7.125.000.000.000.
Berbeda dengan dua saham sebelumnya, TCPI bergerak turun. Harga terakhir berada di Rp7.350 atau melemah 425 (-5,47%). Harga pembukaan berada di Rp7.775. Level tertinggi harian juga berada di Rp7.775 dan terendah Rp7.300. Volume perdagangan mencapai 7.722.900 saham. TCPI masih berada di rentang 52 minggu 4.510–8.550 dengan kapitalisasi pasar Rp36.750.000.000.000.
Saham BANK menguat tipis ke Rp980 atau naik 20 (2,08%). Harga pembukaan berada di Rp965. Harga tertinggi harian menyentuh Rp985 dan terendah Rp925. Volume transaksi tercatat 61.638.100 saham. BANK kini berada di level tertinggi tahun berjalan di Rp980 dari posisi terendah Rp780. Kapitalisasi pasar mencapai Rp14.474.247.451.434.
APIC justru tertekan dengan penurunan harga ke Rp1.250 atau melemah 170 (-11,97%). Harga pembukaan berada di Rp1.420. Level tertinggi harian menyentuh Rp1.435 dan terendah berada di Rp1.240. Volume transaksi mencapai 1.543.100 saham. APIC juga masih berada di rentang 52 minggu 995–1.435 dengan kapitalisasi pasar Rp14.707.891.860.000
