Rabu, Desember 3, 2025
29.7 C
Jakarta

Tarif Impor AS Turun, Saham Mobil Korea Terbang! Bursa Asia Ditutup Bervariasi

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik bergerak beragam pada penutupan perdagangan Selasa. (2/12/2025) waktu setempat. Kabar gembira datang dari Korea Selatan yang sukses memimpin penguatan pasar. Saham perusahaan otomotif di Negeri Ginseng tersebut melonjak tajam. Kenaikan ini dipicu oleh konfirmasi penurunan tarif impor mobil oleh Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC International, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, memastikan tarif mobil AS untuk Korea Selatan turun menjadi 15%. Kebijakan ini berlaku surut mulai 1 November. Lutnick menyampaikan hal tersebut melalui unggahan resmi Departemen Perdagangan AS. Ia juga menyinggung soal tarif suku cadang pesawat.

“Kami juga menghapus tarif untuk suku cadang pesawat dan akan ‘membongkar’ tarif timbal balik Korea agar sesuai dengan Jepang dan Uni Eropa,” kata Lutnick.

Respons pasar sangat positif terhadap pengumuman ini. Saham Hyundai Motor melesat 4,52%. Kia Corp juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 4,19%. Dorongan dari sektor otomotif membuat indeks Kospi Korea Selatan melompat 1,9% dan ditutup pada level 3.994,93. Indeks saham kapitalisasi kecil Kosdaq juga naik 0,65% menjadi 928,42.

Sentimen positif di Korea Selatan sedikit berbeda dengan Jepang. Indeks Nikkei 225 ditutup mendatar di angka 49.303,45. Meski begitu, saham pembuat robot industri Fanuc berhasil naik 6,51%. Kenaikan ini terjadi setelah Fanuc mengumumkan kemitraan dengan Nvidia untuk pengembangan produk berbasis kecerdasan buatan (AI).

Sebaliknya, saham SoftBank justru anjlok lebih dari 5%. Penurunan ini terjadi selama tiga sesi berturut-turut. Kekhawatiran mengenai valuasi sektor AI terus meningkat. CEO SoftBank, Masayoshi Sun, sempat mengungkapkan alasannya menjual saham Nvidia demi mendanai investasi di OpenAI.

“Saya berharap memiliki uang tak terbatas… Saya hanya memiliki kebutuhan lebih besar akan uang untuk berinvestasi di OpenAI, ke dalam peluang-peluang kami,” ujar Masayoshi Sun.

Pasar obligasi Jepang juga menjadi sorotan. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun naik ke level 1,88%. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2008. Spekulasi mengenai kenaikan suku bunga oleh bank sentral Jepang pada bulan ini semakin kencang.

Beralih ke wilayah lain, Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,18%. Saham Alibaba Group menguat hampir 3% setelah meluncurkan kacamata AI bernama Quark. Namun, bursa China daratan justru melemah. Indeks CSI 300 turun 0,48% dan Shanghai terkoreksi 0,42%.

Bursa Australia ASX 200 berhasil naik tipis 0,17% ke level 8.579,7. Sementara itu, pasar saham India tertekan. Indeks Nifty 50 turun 0,55% dan BSE Sensex melemah 0,42%. Saham Bajaj Housing Finance menjadi salah satu pemicu penurunan setelah induk perusahaannya melepas sebagian saham.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Bangkit! Bitcoin Tembus US$ 90.000 dan Saham Teknologi Menggila

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Wall Street berakhir di zona...

Efek Trump Bikin Saham Bayer Terbang 12%, Bursa Eropa Ditutup di Zona Hijau

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berhasil bangkit pada...

Wall Street Mendadak Tersungkur, Dow Anjlok 400 Poin Gara-Gara Crypto Ambles

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat menutup...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru